JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi menguat dalam perdagangan pada awal pekan ini. Sentimen pelemahan dollar AS pada akhir pekan lalu diperkirakan masih mempengaruhi pergerakan rupiah, hari ini (17/1).

Indeks dollar AS terpantau juga melemah 0,09 persen ke 94,7. Dollar AS saat ini menuju penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari satu tahun, Jumat (14/1) waktu setempat atau Sabtu (15/1) pagi WIB karena investor memangkas posisi beli dan menganggap untuk saat beberapa kenaikan suku bunga AS tahun ini akan sepenuhnya diperhitungkan.

Lael Brainard, Kamis pekan lalu menjadi pejabat The Fed terbaru, yang memberi sinyal bahwa The Fed bersiap-siap untuk mulai menaikkan suku bunga pada Maret 2022 pada sidang Komite Perbankan Senat AS untuk nominasi wakil ketuanya.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, Senin (17/1), dengan kecenderungan menguat. Menurutnya nilai tukar rupiah masih dapat terapresiasi di rentang 14.270 -14.330 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta akhir pekan lalu ditutup melemah tipis 1 poin atau 0,01 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.296 rupiah per dollar AS.

"Dollar AS dalam tekanan turun seiring pesimisnya data ekonomi AS semalam yaitu data indeks harga produsen dan klaim awal tunjangan pengangguran," kata Analis Monex Investindo Futures Faisyal saat dihubungi di Jakarta.

Baca Juga: