JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan penguatannya, hari ini (10/8). Data pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022 diperkirakan masih menjadi sentimen positif bagi rupiah.
Ekonom Indef, Nailul Huda, menilai capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,44 persen pada kuartal II-2022 membuat pelaku pasar berpandangan positif terhadap outlook Indonesia karena berpeluang terhindar dari resesi. Selain itu, aliran dana asing ke pasar saham maupun obligasi juga bisa menjadi penopang positif bagi pergerakan rupiah.
Nailul memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Rabu (9/8), bergerak di kisaran 14.800-14.860 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan menguat.
Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (9/8) sore, ditutup menguat ditopang solidnya data ekonomi domestik. Rupiah ditutup menguat 23 poin atau 0,15 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.853 rupiah per dollar AS.
"Fundamental data ekonomi Indonesia masih sangat solid mendukung rupiah. Data ekonomi terakhir penjualan ritel Juni menunjukkan kenaikan 4,1 persen, jauh lebih tinggi dari perkiraan 1,1 persen," kata analis DCFX Futures, Lukman Leong, di Jakarta.
Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran atau ritel meningkat pada Juli 2022, yang terutama didukung oleh peningkatan penjualan subkelompok sandang, kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, serta suku cadang dan aksesori.