Salah satu cara menikmati menu ikan atau seafood paling cocok di dekat air. Di Sleman, Yogyakarta terdapat restoran terapung yang menawarkan suasana serasa di atas perahu.

Ada kabar gembiar buat warga yang akan melewakan liburan di Yogyakarta. Di Dukuh Beran, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman terdapat restoran baru yang menawarkan suasana berbeda.

Floating Resto, begitu namanya, berbeda dengan retoran di atas air pada umumnya. Biasanya, meski berada di atas air pondasinya tetap ditanam di dalam tanah, dikeliling air. Namun, Floating Resto ini benar-benar mengambang.

Ketika berada di atasnya terjadi sensasi bergoyang-goyang karena bangunannya terikat dengan drum-drum penopang dari plastic. Jumlahnya mencapai 1500 drum lebih. Drum plastik ini ditutup rapat agar air tidak masuk.

Bangunan Floating Resto masih sangat baru. Peresmiannya oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo, Rabu (7/10). "Dengan diresmikannya Floating Resto diharapkan kegiatan pariwisata di Kabupaten Sleman makin bergeliat ke depannya," ujar dia dalam sambutannya.

Menutu Sri, Floating Resto menawarkan konsep tergolong unik. Selain mengambang, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan sekitarnya sambil menyantap menu-menu Nusantara berbahan ikan air tawar dan laut.

Ketika memasuki restoran pengunjung akan disambut pintu gerbang. Dari pintu gerbang pengunjung melewati jembatan terapung dari kayu berpagar di kanan kiri. Sama dengan restoran, jembatan ini disangga puluhan drum.

Jembatan akan terhubung dengan pusat bangunan resto dan gazebo-gazebo untuk tempat makan. Untuk mencapai gazebo, selain bisa menggunakan jembatan, juga bisa naik perahu.

Pilihan menggunakan perahu untuk mengakses restoran, semakin mendekatkan suasana berada di laut seperti ditawarkan restoran. Tidak perlu takut tercebur karena perahu cukup besar. Dalam sekali angkut dapat membawa 10 orang.

Pendiri Floating Resto Sleman, Nur Zubaidi, mengatakan, tempat makan tersebut dibangun September 2020. Floating Resto letakknya di sebelah barat Stadion Tridadi, Sleman. Bangunan ini sengaja dibuat mengambang di atas sebuah embung atau danau kecil milik desa setempat.

Dalam pembuatannya dia minta para nelayan Rawa Pening di Ambarawa Kabupaten Semarang yang memiliki pengalaman membuat bangunan semacam ini. Mereka selama ini membuat rumah-rumah terapung di rawa yang kini penuh tumbuhan eceng gondok itu.

Pekerja dari Rawa Pening tersebut sudah berpengalaman 50 tahun membuat bangunan terapung. "Kami melibatkan tim nelayan dari Rawa Pening yang telah berpengalaman 50 tahun membuat rumah apung," kata Nur Zubaidi.

Wisata Air

Floating Resto bukan hanya menyediakan tempat makan ala restoran. Pada sisi utara di mana embungnya semakian menyempit, terdapat replika kapal Pinisi besar yang disiapkan sebagai kafe yang terdiri dari beberapa lantai.

Bangunan berwarna coklat tersebut cukup Instagramable, cocok untuk mereka yang menyukai swafoto. Sedangkan di sisi timur disediakan lahan untuk sebuah pasar apung. Kelak digunakan untuk lapak usaha mikro dan kecil dari Kabupaten Sleman.

Di masa depan, kata Nu Zibaidi, kawasan Floating Resto akan dikembangkan untuk wisata air dilengkapi perahu, kano, dan perahu bebek. Bukan hanya itu, juga akan terdapat konsep menu makanan bernama Bebakaran Kampung Nelayan sebagai opsi lain.

Konsep Bebakaran Kampung Nelayan menyediakan ikan-ikan segar hidup. Ikan ini dapat langsung dipilih untuk kemudian dimasak, dan dinikmati. Dengan konsep ini pengunjung dapat menikmati daging ikan yang masih segar dan rasa manis.

Sri berharap dengan adanya restoran baru, ekonomi warga sekitar semakin menggeliat di tengah pandemi Covid-19. "Harapan saya, nanti dapat menyerap tenaga kerja warga sekitar, sehingga mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya. hay/G-1

Baca Juga: