JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendkbud), Muhadjir Effendy, mengatakan seni dan budaya harus menjadi arus utama pendidikan. Selama ini, sekolah Indonesia masih lebih fokus kepada kemampuan baca, tulis, dan hitung, dan melupakan sisi lain, yaitu etik, estetik, dan kinestetik.

"Harusnya keenam elemen tersebut harus seimbang," kata Muhadjir saat membuka loka karya Gerakan Seniman Masuk Sekolah, di Jakarta, Rabu malam (19/7).

Keinginannya menjadikan kesenian sebagai arus utama pendidikan memang tidak mudah karena pemerintah harus mengubah pola pikir sekolah dan tenaga pendidik untuk tidak fokus mendidik siswa untuk pandai baca, tulis, dan hitung.

Dia mengatakan pada awalnya pendidikan dasar setelah masa kemerdekaan itu fokus pada pemberantasan buta huruf. Hal itu berimplikasi pada bentuk sekolah dan cara guru mengajar dan bantuan pemerintah yang terpusat kepada ruang kelas baru atau bantuan unit sekolah baru.

"Saya ingin melakukan perombakan sekolah kita agar sekolah menjadi rumah kedua bagi anak-anak. Mereka dapat merasakan nyaman dan senang di sekolah. Tetapi yang sulit itu mengubah pola pikir guru. Mereka sudah berada di zona nyaman tersebut," kata dia. Ant/E-3

Baca Juga: