SEOUL - Korea Selatan akan meluncurkan roket Nuri buatan dalam negeri pada Kamis (25/5), kata para pejabat, sehari setelah peluncuran ditunda beberapa jam sebelum lepas landas karena kesalahan teknis.

Peluncuran ini akan menjadi peluncuran ketiga Nuri, yang berhasil menempatkan satelit uji ke orbit pada tahun lalu setelah upaya gagal pada 2021 karena mesin tahap ketiga roket terbakar .

Peluncuran hari Rabu itu dibatalkan setelah terdeteksi kesalahan komunikasi antara komputer kontrol peluncuran dan komputer lain yang mengelola landasan peluncuran.

Masalah itu diselesaikan Kamis pagi, menurut pejabat, yang mengatakan Nuri sekarang siap berangkat.

"Kementerian Sains dan TIK membuat keputusan akhir untuk melanjutkan prosedur operasi peluncuran dengan tujuan peluncuran pada 18:24 (0924 GMT) hari ini," kata wakil menteri Oh Tae-seog.

Roket tiga tahap, dengan panjang lebih dari 47 meter (155 kaki) dan berat 200 ton, akan diluncurkan dari Naro Space Center di wilayah pantai selatan Korea Selatan.

Dalam tes sebelumnya, roket membawa muatan yang dirancang terutama untuk memverifikasi kinerja kendaraan peluncuran.

Kali ini, roket itu akan dilengkapi dengan delapan satelit yang berfungsi, termasuk "satelit tingkat komersial", menurut Kementerian Sains.

"Peluncuran ketiga ditujukan untuk menempatkan satelit yang dikembangkan di dalam negeri dengan misi observasi ke orbit target," kata Ko Jeong-hwan, direktur proyek roket Nuri di Korea Aerospace Research Institute (KARI), kepada wartawan sebelumnya.

Satelit NEXTSat 2 seberat 180 kilogram, yang dikembangkan oleh Korea Advanced Institute of Science and Technology, dimaksudkan untuk ditempatkan di orbit pada ketinggian 550 kilometer, kata KARI.

Satelit ini memiliki radar aperture sintetis kecil yang dapat menangkap gambar beresolusi tinggi terlepas dari kondisi cuaca.

Roket Nuri tiga tahap telah dikembangkan selama satu dekade dengan biaya dua triliun won (1,5 miliar dolar AS).

Baca Juga: