Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menghimbau Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menangani kasus infeksi hepatitis akut misterius di Indonesia dengan serius. Sebab menurut Dasco, tidak ada yang menginginkan penyakit tersebut meluas menjadi pandemi.

"Mudah-mudahan soal hepatitis ini tidak seperti Covid yang kemudian menjalar kemudian menjadi pandemi, dan kita minta kepada Kemenkes dalam hal ini untuk lebih serius menangani masalah ini," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan pada Senin (9/5).

Dasco menuturkan Kemenkes untuk mengantisipasi penularan hepatitis di Indonesia, berkaca dari pengalaman penularan Covid-19 di Indonesia yang tidak terdeteksi dini dan pada akhirnya menyebar luas hingga hari ini.

"Kita pengalaman bahwa hal-hal seperti ini yang tidak dideteksi dini kemudian ada antisipasi-antisipasi, bisa kemudian membuat hal-hal yang tidak diinginkan," jelas Dasco.

Untuk menyusun langkah lebih lanjut, DPR berencana mengundang Kemenkes untuk membahas persoalan hepatitis akut misterius usai reses.

"Komisi teknis terkait dalam hal ini Komisi IX untuk melakukan koordinasi dengan mitranya yaitu Kemenkes, untuk kemudian mencari tahu sebab-sebab atau pun kemudian hal yang menimbulkan hepatitis ini," pungkasnya.

Diketahui, Kemenkes bersama Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta masih terus berupaya menginvestigasi faktor risiko kasus hepatitis akut yang menyebabkan kematian pada tiga anak yang dirawat di rumah sakit dr. Cipto Mangunkusumo pada 1 Mei 2022 lalu.

Secara terpisah, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mencatat 15 kasus hepatitis akut misterius ditemukan di Indonesia sejak 27 April 2022.

"Tanggal 27 April, Indonesia menemukan tiga kasus di Jakarta dan kita keluarkan edaran agar semua rumah sakit dan dinsos melakukan surveillance. Sampai sekarang di Indonesia ada 15 kasus," kata Budi dalam keterangan resmi pada Senin (9/5).

Dirinya menuturkan bahwa pihaknya tengah melakukan koordinasi dan diskusi lebih lanjut dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan beberapa negara di Eropa lainnya untuk mencari tahu penyebab penyakit misterius tersebut.

"Kesimpulannya belum bisa dipastikan virus apa yang 100 persen menyebabkan adanya hepatitis akut ini. Penelitian dilakukan bersama-sama agar bisa dideteksi cepat penyakit ini," jelasnya.

Budi mengatakan penyakit Hepatitis akut yang menyerang anak-anak di dunia kemungkinan disebabkan oleh Adenovirus 41. Namun, dirinya mengaku penyebab pasti masih diteliti lebih lanjut.

"Kemungkinan besar adalah Adenovirus 41 tapi ada juga banyak kasus yang tak ada Adenovirus 41 ini. Masih dicari penyebabnya" imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menunjuk Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, sebagai fasilitas kesehatan rujukan khusus untuk menangani kasus infeksi hepatitis akut misterius.

Baca Juga: