Jakarta - Hujan abu vulkanik dari Gunung Merapi berdampak pada 19 desa di tujuh kecamatan di wilayah Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, menurutBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Menurut data BPBD Kabupaten Magelangyang dikutip dalam siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Rabu, hujan abu tipis akibat aktivitas vulkanik Gunung Merapi di antaranya meliputi Desa Paten dan Sengi di Kecamatan Dukun; Desa Ketep dan Wonolelodi Kecamatan Sawangan; serta Desa Pakis, Gejagan, Rejosari, Banyusidi, Ketundan, Petung, dan DalemanKidul di Kecamatan Pakis.

Selain itu, hujan abu meliputi Desa Pucungsari, Pesidi, dan Lebak di Kecamatan Grabag;Desa Kaliurang di Kecamatan Srumbung; Desa Kebonagung di Kecamatan Tegalrejo;serta Desa Karangkajen, Donorejo, dan Krincing di Kecamatan Secang.

"Kondisi aman. Aktivitas masyarakat masih terpantau aman dan tidak terganggu. Kita tetap siaga 24 jam," kata Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono.

Guna mencegah dampak abu vulkanik terhadap kesehatan masyarakat, BPBDKabupaten Magelangsudah membagikan masker kepada warga di Kecamatan Sawangan dan Dukun.

Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran sejauh 2.500 meter ke arah barat daya pada Selasa (10/8) pukul 20.27 WIB. Awan panas guguran tersebut memicu terjadinya hujan abu tipis.

BPPTKGmenyatakan bahwa status aktivitas vulkanikGunung Merapi masih berada dilevel 3 atau Siaga. Warga belum direkomendasikan mengungsi ke tempat yang lebih aman, namun diimbau waspada.

???????"Tetap tenang dan waspada dengan tetap jalankan protokol kesehatan dengan baik. Jangan beraktivitas di luar jika tidak mendesak," kata Edi.

Baca Juga: