JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai minat perusahaan melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) hingga semester I lalu meningkat sekitar 65 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Bursa berharap kondisi perekonomian semakin kondusif sehingga mendorong perusahaan go public.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Satia mengatakan, pada 2020, pihaknya melihat minat perusahaan untuk IPO masih tinggi. Hingga 30 Juni lalu, jumlah perusahaan tercatat baru sebanyak 28 perusahaan, lebih banyak dibandingkan catatan pada periode sama tahun lalu sebanyak 17 perusahaan.

"Kami berharap seiring dengan kondisi ke depan yang semakin kondusif, antusiasme para perusahaan di Indonesia untuk dapat melantai di Bursa akan semakin banyak," ungkapnya di Jakarta, Senin (6/7).

Dengan adanya beberapa kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self Regulatory Organization (SRO) terkait kondisi pandemi saat ini, diharapkan dapat membantu dan mendukung perusahaan untuk tetap berencana IPO. "Dan menjadi Perusahaan Tercatat pada 2020, salah satu kebijakan BEI terbaru adalah kebijakan potongan 50 persen untuk Initial Listing Fee (ILF) saham," kata dia.

Sehubungan dengan jumlah pipeline IPO saham, sampai dengan 3 Juli 2020 masih terdapat 21 perusahaan yang berencana melakukan pencatatan saham di BEI.

Adapun, untuk PT Widodo Makmur Unggas Tbk, menurut Nyoman, Bursa belum menerima dokumen permohonan pencatatan dari perusahaan sampai dengan saat ini. Tentunya, Bursa menyambut baik rencana IPO perusahaan tersebut, dan tim BEI siap untuk berdiskusi dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen serta tim perusahaan tentang IPO.

Tambah Modal

Kini, PT Pakuan Tbk, yang bergerak di bidang penyediaan akomodasi, real estate, aktivitas olah raga dan rekreasi lainnya, mencatatkan sahamnya di Bursa menggandeng kode saham UANG. Perseroan melepas sebanyak 275 juta lembar saham atau 22,73 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan harga 125 rupiah per saham. Sebelum IPO, saham Perseroan tercatat dimiliki mayoritas PT Sawangan Investasi Indonesia sebesar 95,66 persen.

Direktur Utama Pakuan, Ridwan Pranata, menuturkan dari aksi korporasi ini, Perseroan akan menerima dana segar sebesar 34,375 miliar rupiah.

yni/E-10

Baca Juga: