BUKARES - Pemimpin sembilan negara Eropa timur pada Senin (10/5) mengutuk tindakan agresif Russia, merujuk pada operasi terhadap Ukraina dan sabotase yang mereka duga ditujukan terhadap Republik Ceko.

"Sejumlah tindakan agresif dan upaya meningkatan kapasitas militer Russia di sekitar wilayah NATO, termasuk eskalasi baru-baru ini di Laut Hitam, daerah perbatasan Ukraina dan Krimea yang dianeksasi secara tidak sah telah mengancam keamanan Euro-Atlantik," demikian petikan pernyataan tertulis pasca KTT negara-negara Eropa Timur, yang dilangsungkan secara virtual di Bukares, Rumania.

Sejumlah pejabat yang turut bergabung secara daring bersama Presiden Joe Biden dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, menyatakan bahwa mereka mengutuk tindakan sabotase Russia di wilayah aliansi NATO, merujuk pada ledakan di sebuah depot amunisi Republik Ceko pada 2014 yang menewaskan dua orang.

Pernyataan itu juga menunjukkan keprihatinan atas tindakan serupa Russia di Bulgaria, merujuk pada beberapa penyelidikan terhadap empat ledakan di depot amunisi antara 2011 dan 2020.

Dalam beberapa bulan terakhir, negara-negara Eropa tengah dan timur menanggapi tindakan agresif Russia itu dengan mengusir diplomat Russia sebagai solidaritas dengan Praha atas ledakan di Ceko. Namun Russia menanggapi tuduhan keterlibatannya itu sebagai hal yang tidak masuk akal dan membalas dengan tindakan pengusiran serupa.

Presiden Rumania, Klaus Iohannis, yang sekaligus menjadi tuan rumah KTT itu, mengatakan ia menggunakan pertemuan pada Senin itu untuk menyerukan penguatan kehadiran militer negara-negara Sekutu - termasuk Amerika Serikat - di Rumania dan wilayah tenggara Aliansi Atlantik Utara. VoA/I-1

Baca Juga: