JAKARTA - Pemerintah Kota Semarang untuk pertama kalinya menggandeng swasta dalam pembangunan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) melalui skema Kerja sama Pemerintah Republik Indonesia dengan Badan Usaha (KPBU). Sinergi dengan swasta tersebut diharapkan dapat membantu merealisasikan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada sektor Lingkungan Hidup, yaitu memastikan masyarakat mencapai akses air bersih dan sanitasi.

Proyek KPBU SPAM Semarang Barat ini menelan total nilai pekerjaan (Investasi) sebesar 1,15 triliun rupiah. Sebanyak 417 miliar rupiah di antaranya merupakan proyek Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Jatibarang dengan kapasitas 1.000 liter per detik. Proyek ini sangat prestisius (bergengsi) dan keberadaanya sangat ditunggu-tunggu oleh warga Semarang.

Proyek KPBU ini melibatkan Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota, PDAM Tirta Moedal serta PT Air Semarang Barat (ASB). PT ASB merupakan konsorsium antara MOYA GROUP dan PT Medco Infrastruktur Indonesia. Lingkup pekerjaannya meliputi Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM), 2 (dua) Reservoir dan Pipa Transmisi.

Di sela-sela acara Tasyakuran dimulainya pengoperasian IPAM Jatibarang, Walikota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan pembangunan fasilitas tersebut diselesaikan tepat waktu walaupun dikerjakan dalam masa wabah pandemik Covid-19.

"Tambahan kapasitas air bersih ini akan menaikkan kehandalan pasokan pada masyarakat, sehingga akan berdampak pada penambahan Rasio Cakupan Layanan air bersih di Kota Semarang ini," jelas Hendrar dalam keterangan yang diterima Koran Jakarta, Senin (24/5).

Tambah Kapasitas

Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Semarang, E Yudi Indardo menambahkan kapasitas 1.000 liter per detik air bersih dari PT ASB ini dapat meningkatkan cakupan layanan dari 60 persen menjadi 80 persen atau ada tambahan sekitar 60.000 KK pelanggan baru PDAM Tirta Moedal Kota Semarang.

Baca Juga: