Perusahaan layanan streaming terbesar, Netflix kini dikabarkan menghadapi gugatan pemegang saham di pengadilan Amerika Serikat (AS) di California yang menuduh Netflix menyesatkan pasar tentang kemampuannya untuk terus menambah pelanggan dalam beberapa bulan terakhir.

Berdasarkan laporan Reuters, gugatan yang diajukan di pengadilan federal San Francisco pada Selasa (3/4) tersebut meminta ganti rugi atas penurunan harga saham Netflix tahun ini setelah perusahaan melewatkan perkiraan pertumbuhan pelanggannya.

Dalam gugatannya, perwalian investasi yang berbasis di Texas menuduh perusahaan layanan streaming yang berbasis di Los Gatos, California beserta tim eksekutif puncaknya telah gagal mengungkapkan bahwa pertumbuhannya kian melambat di tengah meningkatnya persaingan dan kehilangan pelanggan.

Setelah sempat turun 20 persen pada Januari, saham Netflix jatuh lebih dari 35 persen pada 20 April sesaat setelah Netflix melaporkan kehilangan 200.000 pelanggan pada kuartal pertama 2022. Angka ini jauh di bawah perkiraan penambahan 2,5 juta pelanggan.

Namun, kehilangan 200.000 pelanggan memang menjadi momok menakutkan bagi Netflix. Pasalnya, ini merupakan pertama kalinya Netflix mencatatkan pengurangan jumlah pelanggan dalam satu tahun terakhir.

Pandemi Covid-19 telah menjadi berkah tersendiri bagi Netflix karena pertumbuhan jumlah pelanggan yang kian pesat. Pada Q1 2021 misalnya, Netflix berhasil memperoleh 4 juta pelanggan baru. Sejak saat itu jumlah pelanggan terus meroket menjadi 209,2 juta pada paruh kedua 2021, naik 1.5 juta dari sebelumnya. Tren ini terus berlanjut hingga Q4 2021. Raksasa streaming ini berhasil mendapatkan 4,4 juta pada Q3 dan 8,3 juta pelanggan baru pada Q4 2021.

Perusahaan mengaitkan penurunan triwulanan dengan inflasi, persaingan dari layanan streaming lainnya, dan penangguhan layanannya di Rusia setelah invasi Rusia ke Ukraina, yang menelan biaya 700.000 anggota Netflix.

Gugatan itu menyebutkan Co-Chief Executives Netflix Reed Hastings dan Ted Sarandos dan Chief Financial Officer Spencer Neumann. Ini mencari ganti rugi bagi investor yang memperdagangkan saham Netflix antara 19 Oktober 2021 dan 19 April 2022.

Kendati demikian, Netflix tetap menjadi platform streaming terkemuka di dunia dengan 221,6 juta pelanggan.

Baca Juga: