Dua hari tak ada kabar, hacker Bjorka kembali membawa informasi mengejutkan. Melalui forum Breached, Bjorka mengaku bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengganti Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.

Informasi itu diklaim didapatnya dari seorang teman yang bekerja di pemerintahan.

"Aku mendapat informasi dari seorang teman yang mereka Istana Negara bahwa Presiden Jokowi akan segera mengganti Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate. Bagus sekali," tulis Bjorka di situs Breached.to.

Bjorka pun menyambut baik keputusan itu dan meminta jabatan Menkominfo diduduki oleh pakar teknologi.

"Pastikan menggantinya dengan orang yang mengerti teknologi, bukan orang bodoh dari partai, seorang politikus, atau pasukan bersenjata, karena itu semua tidak akan berhasil," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Bjorka turut mengomentari bahkan menertawakan langkah pemerintah yang mencoba menangkapnya.

Dalam unggahannya, Bjorka mengunggah tangkapan layar penelusuran Dark Tracer ke identitasnya yang merujuk pada seorang pemuda bernama Mohamad Agung yang tentu saja diklaimnya bukan dirinya.

"Lol (ungkapan tertawa), Pemerintah Indonesia merasa mereka telah mengidentifikasi ku berdasarkan misinformasi dari Dark Tracer yang memberi layanan palsu ke pemerintah Indonesia," tulis Bjorka pada Kamis (15/9).

Bjorka lantas menyalahkan aksi penangkapan itu kepada Dark Tracer yang disebutnya memberi informasi palsu kepada pemerintah.

"Anak ini (pemuda Madiun-red) sekarang telah ditangkap dan diinterogasi oleh pemerintah Indonesia. Untuk Dark Tracer, adalah dosa kalian memberikan informasi yang salah kepada para idiot," tulisnya di forum itu.

Sebagai informasi, Dark Tracer sendiri sendiri adalah platform yang sering memberikan informasi tentang dark web termasuk kebocoran data.

Seperti diberitakan, Mohamad Agung diamankan Tim Cyber Mabes Polri pada Rabu (14/9) sekitar pukul 18.30 WIB.

Warga Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan itu dibawa ke Mapolsek Dagangan untuk menjalani pemeriksaan.

Bjorka pun merespon pembentukan tim gabungan beranggotakan Kominfo, BSSN, Cyber Crime Bareskrim Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mengejarnya.

"Yea, semoga beruntung. Silakan saja menghubungiku jika kalian butuh bantuan untuk menyelesaikan masalah ini. Aku akan senang membantu," tulis dia.

Baca Juga: