Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) merilis data terbaru terkait perkembangan kasus cacar monyet atau Monkeypox di AS. Kini, tercatat cacar monyet di AS telah mencapai lebih dari 20 ribu kasus.

Data CDC menunjukkan, sebanyak 20.733 kasus cacar monyet yang diketahui telah dilaporkan di seluruh negara itu pada Selasa (6/9). Adapun wilayah dengan jumlah kasus tertinggi, seperti California menjadi yang terbanyak mencapai 3.833 kasus, diikuti New York dengan 3.526 kasus, kemudian Florida dengan 2.126 kasus, menurut data CDC.

Sejauh ini, AS memiliki jumlah kasus cacar monyet tertinggi di dunia.

Pemerintahan Joe Biden telah menuai kritik atas respons mereka dalam menghadapi wabah cacar monyet, termasuk kegagalannya dalam memesan jumlah vaksin yang cukup, mempercepat perawatan, dan membuat tes tersedia guna mencegah wabah meluas.

"Dari vaksinasi hingga komunikasi, upaya Gedung Putih untuk memerangi virus cacar monyet telah menjadi kegagalan demi kegagalan," kata sebuah laporan Bloomberg baru-baru ini, dikutip dari Xinhua, Rabu (7/9).

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, AS mencatatkan peningkatan infeksi cacar monyet tertinggi di antara negara mana pun pada akhir bulan lalu. Di tengah meningkatnya seruan dari para pejabat kesehatan, AS menyatakan wabah cacar monyet saat ini sebagai darurat kesehatan masyarakat pada 4 Agustus.

Menurut laporan Politico, para pejabat tinggi kesehatan AS telah mengetahui selama bertahun-tahun bahwa Cadangan Nasional Strategis negara tersebut tidak memiliki cukup dosis vaksin cacar. AS tidak pernah memiliki uang untuk membeli jutaan dosis vaksin yang menjadi kunci penanganan penyakit cacar monyet.

"Cacar monyet menimbulkan tantangan yang jauh lebih sedikit daripada Covid-19. AS masih saja gagal mengendalikannya. Setelah Covid-19, pengulangan kesalahan-kesalahan kesehatan masyarakat ini tidak memberikan pertanda baik bagi masa depan," demikian laporan tersebut.

Baca Juga: