JAKARTA - Ajang Shell Eco-marathon (SEM) Asia telah memasuki tahun ke-10 sejak pertama kali diadakan pada tahun 2010. Ajang ini kompetisi hemat bahan bakar dan mobil bertenaga listrik untuk mencapai mobilitas berkelanjutan.

"SEM mengambil peran penting dalam menginspirasi generasi muda Indonesia sebagai calon pemimpin masa depan untuk bereksperimen secara cerdas dan kreatif dalam mencari solusi atas tantangan efisiensi bahan bakar saat ini dan nanti," President Director & Country Chair Shell Indonesia Dian Andyasuri dalam webinar Jumat (4/12).

Ajang SEM di Indonesia terus berkembang. Awalnya pada 2010 hanya diikuti oleh 4 perguruan tinggi (PT) Tahun 2020 ini telah menjadi 25 PT. Bukan hanya mahasiswa teknik, SEM juga menjadi wadah kolaborasi menciptakan inovasi dari berbagai disiplin ilmu seperti teknik, bisnis, manajemen, dan bidang studi lainnya.

Dian mengatakan, partisipasi mahasiswa dari berbagai universitas di penjuru Indonesia telah menghadirkan sederet kendaraan hemat energi. Hasil inovasi mereka yang mengedepankan efisiensi energi berhasil mengalahkan peserta dari negara-negara maju.

Tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan tim Bumi Siliwangi 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) misalnya berhasil meraih gelar juara dengan mengalahkan tim dari Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa. "Pencapaian tim-tim Indonesia sampai saat ini telah menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia kompetitif, gigih, dan inovatif," lanjut Dian.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan, generasi muda adalah aktor utama dalam mencapai target penurunan efisiensi energi sebesar 1 persen per tahun, bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025, dan penurunan emisi CO2 sebesar 198 juta ton CO2 pada sektor energi pada 2025. "Mereka lah yang akan menikmati dan menjalankan terwujudnya energi bersih masa depan," ujarnya.

Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof. Mochammad Ashari, mendukung program SEM karena misinya sejalan dengan PT. "Tugas utama sebuah perguruan tinggi adalah menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas untuk bisa berkontribusi secara aktif bagi bangsa serta negara. Lewat SEM kita dapat menghasilkan generasi yang kreatif, inovatif, dan berkarakter," ujarnya. Hay/G-1

Baca Juga: