Wilayah Aceh secara keseluruhan sudah memasuki musim penghujan, sehingga warga diimbau untuk selalu mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi yang dipicu curah hujan tinggi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut wilayah Aceh secara keseluruhan sudah memasuki musim penghujan, sehingga warga diimbau untuk selalu mewaspadai potensi bencanahidrometeorologiyang dipicu curah hujan tinggi.
"Untuk selalu waspada dan selalu jaga kesehatan, karena pada saat ini seluruh wilayah Aceh sudah berada pada musim penghujan," kata Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Nabila di Aceh Besar, Rabu.
Meski sudah musim penghujan, kata Nabila, sejak beberapa hari terakhir dan berlanjut hingga tiga hari ke depan secara umum kondisi cuaca di wilayah provinsi berjulukan Tanah Rencong cerah.
Kendati demikian juga terdapat potensi hujan ringan hingga deras disertai kilat dan angin kencang di beberapa kabupaten, di antaranya Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Barat Daya, dan Aceh Utara.
Hal ini, menurut dia, karena adanya belokan angin(shearline)di wilayah Aceh, serta anomali suhu muka laut yang hangat di perairan utara dan barat Aceh yang juga dapat meningkatkan potensi penambahan massa uap air.
Sehingga, beberapa kondisi tersebut dapat berpotensi terhadap pertumbuhan awan hujan.
"Kami juga mengimbau kepada pemerintah dan lembaga-lembaga terkait untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air sudah siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan," ujarnya.
Di sisi lain, untuk kecepatan angin, BMKG memprakirakan masih normal yaitu antara 10-20 meter per detik (m/s) dan tinggi gelombang laut di wilayah perairan penyeberangan antara 0,5 hingga 1 meter.
"Tinggi gelombang laut penyeberangan juga masih normal," ujarnya.