WELLINGTON - Pemerintah Selandia Baru pada Kamis (13/8) terus berupaya keras untuk melacak sumber penularan virus korona yang secara tiba-tiba kembali menyebar di Kota Auckland. Langkah ini diambil setelah jumlah kasus infeksi bertambah menjadi 17 orang dan para pejabat menyatakan bahwa penambahan kasus infeksi mungkin tak bisa dielakkan.

"Ada 13 kasus infeksi baru di Auckland dan penularan itu semua terkait dengan satu keluarga yang berjumlah 4 orang yang dilaporkan terjangkit virus korona pada Selasa (11/8) lalu," ucap Ashley Bloomfield, ketua Badan Kesehatan Nasional Selandia Baru.

Peningkatan jumlah kasus baru virus korona ini berpeluang akan memperpanjang penerapan aturan penutupan wilayah (lockdown) selama 3 hari di Auckland yang dimulai pada Rabu (12/8) lalu, untuk memberikan kesempatan tim petugas kesehatan melacak asal muasal infeksi ini dan meningkatkan upaya pengecekan kesehatan di kota itu.

Berdasarkan penuturan Bloomfield, penambahan kasus infeksi mungkin terjadi karena salah satu kasus infeksi diderita seorang pelajar di sebuah sekolah menengah terbesar di Selandia Baru yang memiliki siswa sebanyak lebih dari 3.000 murid.

Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan peluang bertambahnya kasus infeksi baru terkait klaster terbaru ini amat besar kemungkinannya bakal terjadi. "Seperti halnya saat terjadi penyebaran wabah untuk pertama kalinya, semuanya menjadi memburuk sebelum akhirnya membaik," kata PM Ardern saat berpidato di televisi.

Pernyataan Ardern itu dilontarkan karena fakta bahwa semua kasus sejauh ini berada dalam satu klaster terbatas di Auckland. "Anda bisa melihat keseriusan situasinya. Meskipun serius, ini harus ditangani dengan cara yang mendesak tetapi tenang dan metodis," imbuh dia.

Sementara itu Bloomfield mengatakan bahwa pihak berwenang segera menelaah semua kemungkinan dari alur penularan. "Kami ingin mengetahui seberapa besar penularan itu secepat mungkin, dan sejauh ini kami telah memeriksa semua kontak dekat, kontak biasa, tempat kerja, bahkan keluarga," kata Bloomfield kepada TVNZ. "Inilah yang ingin kami lakukan secepat mungkin agar bisa mengetahui seberapa luas wabah itu dan siapa kasus awal dari klaster ini,".

Selidiki Kemungkinan

Dalam penjelasannya, Bloomfield mengatakan bahwa perpanjangan masa lockdown hingga saat ini belum diputuskan karena menunggu hasil penyelidikan asal muasal wabah yang akan berakhir dalam 24 jam mendatang. Lockdown di Auckland sendiri dijadwalkan berakhir pada Jumat (14/8) tengah malam.

"Masih terlalu dini untuk diputuskan. Kita akan mendapatkan tambahan informasi esok," kata Bloomfield.

Bloomfield juga menyatakan pihaknya tak hanya menyelidiki asal muasal penyebaran virus korona dari kargo barang impor yang diambil oleh seorang pria dari keluarga yang tertular dimana ia bekerja di ruang pendingin untuk barang-barang impor.

"Itu masih satu kemungkinan dan kita tak boleh menganggap tak ada kemungkinan lain seperti menyelidiki kemungkinan penularan infeksi bersumber dari fasilitas isolasi bagi warga yang baru datang dari luar negeri," ucap dia.

Guna mencegah kembali terjadi penyebarluasan wabah virus korona, Bloomfield mengatakan bahwa jika ada kasus Covid-19 lagi yang ditemukan dalam sekelompok warga, maka saat ini semua pihak yang melakukan kontak dengan pengidap infeksi termasuk keluarganya, harus diboyong ke fasilitas karantina dan tak diperbolehkan untuk mengisolasi diri di rumah masing-masing.

"Langkah ini akan membantu kami dalam mencegah terjadinya penyebaran secara tidak disengaja di masyarakat," pungkas dia. AFP/I-1

Baca Juga: