JAKARTA - Tidak ada kapasitas yang cukup yang bisa menggantikan pasokan gas Rusia ke Uni Eropa, sedangkan Moskow punya banyak pasar untuk menjual energinya. Demikian kata mantan wakil presiden Saudi Aramco, Sadad Al-Husseini, kepada CNBC, seperti dilaporkan media Rusia RT, Senin (29/8).

"Amerika tidak punya kapasitas LNG yang dapat menggantikan ekspor Rusia ke Eropa," katanya. Ia mencatat, tagihan listrik di seluruh UE bakal melonjak pada musim dingin ini.

Menurut Al-Husseini, hal itu akan menjadi masalah serius di pasar energi global. "Situasi ini adalah dunia baru, dan tidak bagus untuk energi," katanya.

"Bagaimanapun, tidak ada kapasitas LNG yang cukup di dunia untuk mengejar ekspor Rusia ke Eropa," katanya. "Perlu waktu bertahun-tahun bagi UE untuk menemukan sumber lain untuk menggantikan pasokan Rusia."

Soal Moskow kehilangan pembeli UE, ia mengatakan, meski dijatuhi sanksi Barat, masih banyak pasar alternatif bagi energi Rusia, termasuk Tiongkok, Jepang, dan India.

Sementara itu, Eropa tidak memiliki sumber energi alternatif. "AS sudah mencapai batas teratasnya, Afrika Utara punya banyak masalah, OPEC juga kehabisan kapasitas cadangannya. "Jadi, ini adalah masalah global," katanya.

Pejabat itu mengesankan, ekonomi Rusia mungkin menderita di bawah sanksi Barat, tapi negara lain di dunia akan sengsara bersama sanksi-sanksi itu. "Rusia dapat pulih lebih cepat dari Eropa," tandasnya.

Baca Juga: