JAKARTA - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF membukukan transaksi sekuritisasi dan penyaluran pinjaman sepanjang tahun 2019 sebesar 14,45 triliun rupiah, meningkat 21,63 persen dibanding tahun 2018 sebesar 11,88 triliun rupiah.

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan sejak tahun 2009, sampai dengan 31 Desember 2019, SMF telah berhasil memfasilitasi 13 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar 12,15 triliun rupiah. Sedangkan, untuk kerja sama pembiayaan, SMF telah bekerja sama dengan Bank Umum, Bank Syariah, Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan Perusahaan Pembiayaan. "Dari seluruh dana yang telah dialirkan, SMF telah membiayai kurang lebih 975.837 ribu debitur KPR (termasuk KPR Program FLPP) yang terbagi atas 84,25 persen wilayah barat, 15,07 persen wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,68 persen wilayah timur," ungkapnya di Jakarta, Kamis (19/3).

Secara kumulatif, total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2005 sampai dengan 31 Desember 2019 mencapai 62,05 triliun rupiah. Pencapaian tersebut berdasarkan penambahan pada data laporan keuangan audited periode 31 Desember 2019, dengan total aliran dana yang disalurkan selama periode tersebut yaitu dalam bentuk kegiatan sekuritisasi sebesar 2 triliun rupiah, penyaluran pinjaman sebesar 12,45 triliun rupiah, dan pembelian KPR sebesar 116 miliar rupiah.

Disebutkan, total aset SMF di tahun 2019 naik 36,94 persen menjadi 26,69 triliun rupiah,

pinjaman naik 45,15 persen mencapai 22,31 triliun rupiah, dan laba bersih naik 8,32 persen menjadi 472,88 miliar rupiah.

Selama tahun 2019, SMF telah menerbitkan surat utang sebesar 9,28 triliun rupiah melalui penerbitan obligasi PUB IV Tahap VII sebesar 1,85 triliun rupiah, MTN VIII sebesar 500 miliar rupiah, PUB IV Tahap VIII sebesar 2,51 triliun rupiah, PUB V Tahap I sebesar 2 triliun rupiah, Sukuk PUB I Tahap I sebesar 100 miliar rupiah, PUB V Tahap II sebesar 2,20 triliun rupiah. dan SBK I SMF 2019 sebesar 120 miliar rupiah. Sampai dengan akhir tahun 2019, posisi (outstanding) surat utang SMF mencapai 14,8 triliun rupiah dan pendanaan dari bank sebesar 2,37 triliun rupiah.

Pada tahun 2019, SMF juga telah merealisasikan dukungannya terhadap program Pemerintah dalam mewujudkan Program Perumahan Berbasis Komunitas khususnya bagi masyarakat berpenghasilan tidak tetap. SMF telah menggandeng Grab Indonesia untuk memberikan akses KPR melalui Program KPR SMF-Grab bagi para driver GrabCar. KPR SMF-Grab disalurkan melalui Perusahaan Pembiayaan yang bekerja sama dengan SMF. Sebagai langkah awal sebanyak 52 orang driver dinyatakan memenuhi kriteria KPR dari 400 orang yang mendaftar dalam kegiatan Expo KPR SMF-Grab.

Selain itu SMF juga telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM terkait pembiayaan perumahan yang layak dan terjangkau untuk karyawan PNM yang tersebar di seluruh Indonesia.Dalam kerjasama tersebut SMF akan menyalurkan fasilitas pembiayaan jangka menengah/panjang terkait Kredit Pemilikan Rumah (KPR) khususnya kepada karyawan PNM yang saat ini berjumlah kurang lebih sebesar 37.000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.

yni/AR-2

Baca Juga: