JAKARTA - Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, mengungkapkan pembangunan dan pengembangan sektor perikanan memiliki prospek dalam mengakselerasi perekonomian Pulau Nias.
"Hal yang belum dan perlu digarap di Nias adalah sektor perikanan. Pulau Nias sendiri dikenal sebagai sentra untuk sektor perikanan dan kelautan," ujar Eko saat dihubungi di Jakarta, Senin (9/1).
Tujuan dari Menteri BUMN, lanjutnya, adalah ingin mengangkat pengembangan ekonomi Pulau Nias.
"Salah satu stimulasinya bisa dari produksi ikan yang dinilai memiliki prospek untuk mengakselerasi perekonomian Nias," katanya.
Selain perikanan, ujar dia, Nias juga dinilai memiliki potensi sebagai destinasi pariwisata menarik yang tentunya perlu didukung oleh sumber daya manusia unggul.
"Nias secara umum memiliki potensi alam bagus sebagai destinasi wisata. Agar menjadi destinasi wisata, Nias membutuhkan SDM yang unggul. Beberapa tempat di Nias memang sudah siap menjadi destinasi pariwisata berbasis panorama alam, desa wisata dan sebagainya. Agar menjadi destinasi wisata, Nias membutuhkan SDM yang unggul," kata Eko.
Pengembangan Daerah
Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir, ingin mengembangkan perekonomian Pulau Nias agar kondisi ekonomi pulau tersebut dapat segera terangkat dan telah berbicara dengan para pemimpin di daerah untuk pengembangan jangka panjang.
Disebutkan, ada sejumlah alternatif antara lain menjadikan Nias sebagai pusat wisata seperti Labuan Bajo dan Mandalika, atau menjadi kawasan kelautan terpadu.
Kondisi perekonomian Pulau Nias yang menjadi penekanan Menteri BUMN itu, mengingat empat kabupaten yang ada di pulau paling barat di Indonesia ini tergolong tertinggal, termasuk jika dibandingkan dengan kabupaten dan kota lain di Sumatera Utara.