Dampak pembukaan sejumlah sektor perekonomian di masa pandemi ini mulai terlihat seiring menggeliatnya sektor otomotif yang kemudian berimbas positif pada industri pendukungnya.

JAKARTA - Aktivitas perekonomian nasional kembali menggeliat setelah pemerintah membuka sembilan sektor ekonomi, termasuk industri. Sejak aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diperlonggar, sejumlah industri kembali beraktivitas, termasuk sektor otomotif yang ditandai dengan membaiknya pasar mobil komersial nasional.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan mobil wholesales pada Juli lalu sebesar 25.283 unit, naik 100,3 persen dari Juni 2020 sebanyak 12.623 unit. Bahkan, angka itu jauh di atas penjualan pada Mei lalu sebesar 3.551 unit.

Menggeliatnya penjualan mobil komersial tersebut diyakini dapat berimbas pada industri pendukungnya, terutama komponen atau spare part. Ketua Gabungan Aftermarket Otomotif Indonesia (Gatomi), Ayong Jeo, mengaku selama penerapan PSBB, penjualan spare parts anjlok sekitar 80 persen dari periode sebelum pandemi. Namun, di masa transisi, penjualan sudah membaik dengan persentase penurunan hanya sekitar 40 persen dari periode sebelum pandemi.

"Setelah PSBB dicabut, kondisi penjualan komponen di sektor aftermarket membaik. Saat ini, stok suku cadang di tingkat supplier cukup besar untuk memenuhi kebutuhan hingga September 2020," ujarnya kepada Koran Jakarta, Kamis (13/8).

Terkait hal ini, Parts & Accessories Department Head PT Astra International Tbk- Isuzu, Dedi Santosa, di Jakarta, Rabu (12/8), mengatakan pihaknya terus meningkatkan pelayanan suku cadang untuk mendukung aktivitas konsumen. Dikatakannya, saat ini 1.800 outlet suku cadang Astra Isuzu siap melayani berbagai kebutuhan konsumen di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, 600 outlet langsung di bawah manajemen Astra Isuzu, sedangkan 1.200 lainnya di bawah jaringan Astra Isuzu Indonesia.

Dedi menambahkan, bagi konsumen fleet dapat memanfaatkan layanan berbasis website yang bisa diakses setiap saat. Konsumen cukup mengakses website, membuka katalog, dan memesan suku cadang. Selanjutnya, pihak Astra Isuzu akan melayani kebutuhan tersebut.

Ringankan Beban

Terkait pelayanan selama pandemi Covid-19, Dedi menjelaskan Astra Isuzu sejak April lalu memberikan diskon servis dan pembelian suku cadang. Khusus pada Agustus ini, Astra Isuzu memberikan potongan harga untuk pembelian suku cadang sebesar 7,5 persen, jasa servis 35 persen, dan pembelian oli 25 persen.

"Pemberian diskon itu merupakan bentuk kepedulian Astra Isuzu meringankan beban konsumen di tengah pandemi. Kami berharap, dengan pemberian diskon ini, masyarakat tidak menunda penggantian suku cadang yang memang sudah seharusnya diganti," paparnya.

Lebih lanjut, Dedi mengutarakan suku cadang yang paling banyak diminta konsumen adalah yang fast moving, seperti filter oli, filter udara, kampas rem, dan kampas kopling. Sementara itu, pendapatan dari suku cadang memberikan kontribusi sebesar 25 persen dari pendapatan Astra Isuzu dan servis memberikan kontribusi sebesar 35 persen.

Dia menambahkan penjualan suku cadang Astra Isuzu pada Juli lalu sekitar 85 persen dari capaian periode sama tahun lalu (yoy), lebih baik dibandingkan catatan pada Juni lalu sebesar 75 persen. "Diharapkan pada Agustus 2020, penjualan suku cadang Astra Isuzu akan menyamai penjualan pada periode sama tahun lalu," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan saat ini Indonesia memiliki sekitar 700 industri komponen yang mendukung sektor otomotif.

Jumlah tersebut perlu ditingkatkan, namun yang terpenting adalah mengoptimalkan potensi yang ada untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

Ketua Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM), Hamdani Dzulkarnaen, menilai industri komponen mengalami kondisi terburuk sesuai dengan industri Original Equipment Manufacturer (OEM) di triwulan II-2020. Namun, pada triwulan III-2020 kondisi mulai membaik sekalipun belum kembali ke kondisi normal.

mad/E-10

Baca Juga: