PARIS - Sekolah tempat guru yang dipenggal, Samuel Paty (47), dipenuhi bunga tanda duka-cita. Guru sejarah di sekolah College du Bois d'Aulne, sekitar 30 kilometer dari pusat kota Paris, Prancis tersebut dipenggal pemuda umur 18 pada hari Jumat (17/10) pukul 17.00 waktu setempat. Sekolah tersebut berada di kota kecil bernama Coflans-Sainte-Honorine.

Pelaku diketahui bernama Abdoulakh A, berdarah Chechnya, tapi lahir di Moskow. Anak ini tak tahu terima kasih kepada negara Prancis karena dia datang sebagai status pengungsi anak-anak dan tidak terdeteksi sebagai terorisme. Tetapi kini malah menjadi teroris. Demikian ungkapan Jaksa Penuntut Antiterorisme, Jean-Francois Ricard.

Pelaku sendiri tewas ditembak polisi saat mau ditangkap. Pembunuh yang oleh warga Prancis disebut teroris tersebut tinggal di kota Évreux, Normandy, yang berjarak sekitar 100 km dari TKP. Dia tidak memiliki kaitan jelas dengan sang guru atau sekolah tempat ia mengajar.

Pria itu pernah beberapa kali tersangkut masalah hukum, dan diadili, tapi hanya dengan dakwaan pelanggaran ringan. Dia bahkan untuk mengetahui Paty harus bertanya kepada murid-murid di sekolah tersebut. wid/G-1

Baca Juga: