Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Senin (6/6) buka suara atas terjadinya serangan di sebuah gereja di Negara Bagian Ondo di Nigeria pada Minggu (5/6). Ia mengecam keras aksi keji tersebut yang mengakibatkan banyak korban jiwa.

"Sekjen (PBB) mengecam keras serangan keji di Gereja Katolik St. Fransiskus di Owo, Negara Bagian Ondo, pada 5 Juni yang mengakibatkan kematian dan luka-luka sejumlah warga sipil saat orang berkumpul untuk kebaktian Pentakosta," kata Juru Bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Antara, Selasa (7/6).

"Sekjen menekankan bahwa serangan terhadap tempat-tempat ibadah merupakan hal yang mengerikan. Dirinya mendesak pihak berwenang Nigeria untuk mengerahkan segala upaya untuk menyeret para pelaku ke pengadilan," tambahnya.

Guterres menyampaikan belasungkawa yang mendalam untuk keluarga para korban dan berharap para korban yang mengalami luka-luka segera pulih. Ia juga menyatakan rasa simpati dan solidaritas kepada pemerintah dan rakyat Nigeria.

Sebelumnya, Sebuah Gereja Katolik di barat daya Nigeria diserang sejumlah orang bersenjata pada Minggu (5/6). Insiden tersebut mengakibatkan 50 orang tewas, termasuk wanita dan anak-anak, menurut seorang dokter rumah sakit dan laporan media.

Juru bicara polisi di negara bagian Ondo, Funmilayo Ibukun Odumlami mengatakan orang bersenjata menembaki orang-orang di dalam dan di luar gedung gereja, memnbunuh, dan melukai jamaah. Ia tidak membeberkan secara rinci berapa banyak orang yang terbunuh atau terluka di gereja tersebut, namun polisi ditambahkan untuk menyelediki penyebab serangan itu.

Gubernur negara bagian Ondo, Arakunrin Oluwarotimi Akeredolu, yang mengunjungi lokasi serangan, menggambarkan insiden hari Minggu sebagai "pembantaian besar" yang seharusnya tidak boleh terjadi lagi. Identitas dan motif para penyerang juga tidak jelas.

"Sangat menyedihkan ketika Misa Kudus berlangsung, orang-orang bersenjata tak dikenal menyerang Gereja Katolik St. Fransiskus meninggalkan banyak orang yang dikhawatirkan tewas dan banyak lainnya terluka dan Gereja dilanggar," kata juru bicara Gereja Katolik di Nigeria, Pendeta Augustine Ikwu.

Baca Juga: