NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB), Antonio Guterres, pada Rabu (2/10), menyerukan untuk mengakhiri siklus eskalasi yang memuakkan di Timur Tengah, sementara secara khusus mengutuk Iran atas serangan rudal terbarunya setelah menghadapi kritik keras dari Israel.

Dikutip dari Channel News Asia, Guterres berbicara pada pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, yang diadakan setelah Iran pada hari Selasa meluncurkan serangan rudal besar-besaran ke Israel, yang telah meningkatkan serangannya terhadap Hizbullah di Lebanon.

"Sudah saatnya untuk menghentikan siklus eskalasi demi eskalasi yang memuakkan ini, yang membawa rakyat Timur Tengah langsung ke jurang," katanya. Siklus kekerasan yang mematikan ini harus dihentikan. Janji Israel untuk menanggapi serangan rudal Iran telah menimbulkan kekhawatiran akan perang yang meluas di seluruh kawasan, sehingga para diplomat berebut mencari opsi untuk meredakan situasi.

Iran pada gilirannya mengatakan akan melancarkan serangan yang lebih besar jika Israel menepati janjinya. Israel mengalihkan fokusnya bulan lalu dari perang di Gaza, yang dipicu oleh serangan 7 Oktober oleh Hamas yang didukung Iran, ke pengamanan perbatasan utaranya dengan Lebanon.

Serangan Darat

Saat Dewan Keamanan bersidang, pasukan Israel tengah memerangi militan Hizbullah di Lebanon, menyusul serangan darat yang ditargetkan di seberang perbatasan oleh Israel pada hari Selasa. Lebih dari 1.000 orang telah tewas sejak minggu lalu, dalam pertempuran yang mencakup serangan Israel di Beirut dan pinggiran selatannya.

Duta Besar Israel, Danny Danon, menegaskan kembali rencana negaranya untuk membalas serangan Iran, dengan mengatakan apa yang terjadi tadi malam di Israel bukanlah tindakan defensif, melainkan serangan yang diperhitungkan.

Sementara itu, utusan Iran, Amir Saeid Iravani, mengatakan respons Iran diperlukan untuk memulihkan keseimbangan dan pencegahan. Amerika Serikat (AS) mengatakan mendukung respons pembalasan Israel terhadap Iran. Sebelumnya pada hari Rabu, Israel menyatakan Guterres sebagai "persona non grata" karena gagal secara khusus mengutuk serangan rudal Iran ketika ia mengutuk konflik yang meluas di Timur Tengah, pada hari Selasa. "Siapa pun yang tidak tegas mengutuk serangan kejam Iran terhadap Israel tidak pantas menginjakkan kaki di tanah Israel," kata Menteri Luar Negeri Israel, Katz, dalam sebuah pernyataan.

Pakar Hukum Humaniter Internasional Universitas Airlangga, Enny Narwati, mengatakan upaya gencatan senjata bisa menjadi salah satu cara jitu untuk meredakan ketegangan krisis di Timur Tengah. "Ceasefire dapat menjadi solusi sembari berupaya menyelesaikan sengketa pertama antara Israel-Palestina, walaupun hal ini tidak bersifat permanen. Jika gencatan senjata disepakati maka harus ada pihak yang mengawasi dan mengawal pelaksanaannya. Mungkin bisa dibentuk UN Peacekeeping," ujarnya.

Baca Juga: