SEOUL - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, Jumat (12/8), mengatakan amat mendukung upaya denuklirisasi di Korea Utara (Korut). Hal itu diungkapkan Sekjen Guterres di Seoul, Korea Selatan (Korsel), dalam pertemuan dengan para pemimpin di Negeri Ginseng itu atau beberapa pekan setelah Pyongyang mengatakan siap memobilisasi senjata penangkal nuklirnya.

Guterres berada di Seoul, pada Kamis (11/8), setelah melakukan kunjungan ke Jepang, di mana dia memberikan pidato untuk menandai peringatan 77 tahun serangan bom nuklir pertama di dunia yaitu di Hiroshima.

"Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyatakan dukungan penuh kami untuk denuklirisasi yang lengkap, dapat diverifikasi, dan tidak dapat diubah di Semenanjung Korea, terutama di Korut. Tujuan ini sangat penting bagi kami untuk mencapai keamanan, perdamaian, dan stabilitas regional," kata Guterres saat bertemu dengan Presiden Korsel, Yoon Suk-yeol.

Terbuka Berdiplomasi

Terkait hal ini, Presiden Yoon mengatakan terbuka untuk diplomasi, tetapi juga bersumpah akan melakukan tindakan militer yang tegas untuk mencegah Pyongyang menggunakan senjatanya.

Pada Kamis, Pyongyang menyalahkan Seoul atas merebaknya wabah Covid-19 di Korut dan mereka mengancam akan memusnahkan otoritas di Seoul.

Bulan lalu, pemimpin Korut, Kim Jong-un mengatakan negaranya siap memobilisasi senjata penangkal nuklirnya dalam setiap konflik militer di masa depan dengan AS dan Korsel.

Korut telah melakukan uji coba penembakan sejumlah misil sepanjang tahun ini termasuk menembakkan misil balistik antarbenua (Intercontinental Ballistic MissiIe/ICBM) dengan jarak penuh untuk pertama kalinya sejak 2017. Para pejabat di Seoul dan Washington DC mengatakan Korut tampaknya bersiap menguji senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017, di tengah momentum terhentinya pembicaraan denuklirisasi.

Pyongyang mengatakan pihaknya terbuka untuk diplomasi, tetapi menuduh AS dan Korsel telah mempertahankan kebijakan bermusuhan terhadap Korut dengan terus menerapkan sanksi dan menggelar sejumlah latihan militer.

Saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korsel, Park Jin, Sekjen Guterres pun menjanjikan dukungan bagi upaya diplomatik untuk membujuk Korut agar mau menyerahkan senjata nuklirnya.

Baca Juga: