NATO mendesak Rusia untuk segera mengakhiri perang di Ukraina. Pernyataan tersebut dilontarkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg, dirinya juga meminta agar pasukan Moskow segera ditarik mundur.

"Serangan Rusia sepenuhnya tidak bisa diterima, dan serangan ini difasilitasi oleh Belarusia," kata Stoltenberg yang dikutip dari Reuters, Selasa (1/3).

Menurutnya, baru saja melangsungkan pertemuan dengan Presiden Polandia, Andrzej Duda. Polandia adalah salah satu negara anggota NATO yang berbatasan langsung dengan sebelah barat Ukraina.

Tidak hanya mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyudahi serangan, Stoltenberg juga berjanji tidak akan mengirim pasukan atau jet tempur ke Ukraina.

Dikarenakan, kata Stoltenberg, NATO tidak menginginkan menjadi bagian dari konflik.

"NATO adalah aliansi pertahanan, kami tidak mencari-cari konflik dengan Rusia. Rusia harus sesegera mungkin menghentikan perang, menarik seluruh pasukannya dari Ukraina, dan melaksanakan upaya diplomatik dengan itikad baik," terang Stoltenberg.

Sampai saat ini, NATO ialah aliansi pertahanan yang memiliki 30 negara anggota. Pakta ini kerap disebut sebagai sumber amarah Putin terhadap Ukraina.

Namun, Putin tidak ingin NATO terus melakukan ekspansi di wilayah Eropa Timur. Bagi Putin, presensi NATO di dekat wilayahnya merupakan ancaman.

Meski, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang dikenal pro-Barat menginginkan negaranya bergabung dengan NATO. Kedua pemimpin yang sama-sama "keras kepala" ini menyebabkan hubungan Rusia-Ukraina semakin alot.

Perlu diketahui, serangan Rusia ke Ukraina sudah berlangsung sejak Kamis (24/2) lalu. Sejak saat itu, situasi di berbagai wilayah Ukraina kian mencekam setiap harinya.

Sampai, pada Selasa (1/3), perusahaan pencitraan satelit Amerika Serikat Maxar Technologies merilis foto-foto satelit yang menunjukkan konvoi pasukan Rusia menuju Ibu Kota Kiev.

Invasi tersebut memperlihatkan konvoi militer yang dilaporkan membentang hingga 64 km.

Selain itu, pada Senin (28/2), kedua negara yang berkonflik telah melakukan negosiasi di perbatasan Belarusia-Ukraina. Namun, berdasarkan keterangan kedua belah pihak, belum ada hasil yang tercapai.

Demikian, Ukraina dan Rusia sepakat untuk terus bernegosiasi di waktu mendatang.

Baca Juga: