SAN FRANSISCO - Badan Penerbangan Federal atau Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat (AS), pada Sabtu (6/1), memerintahkan penangguhan sementara pengoperasian sejumlah pesawat Boeing 737 MAX 9 yang dioperasikan maskapai penerbangan AS atau di wilayah AS.

Perintah tersebut dikeluarkan menyusul insiden serius di tengah penerbangan pada Jumat (5/1) ketika salah satu bagian dari badan pesawat Boeing 737 MAX 9 terlepas dalam penerbangan Alaska Airlines dari Portland, Negara Bagian Oregon, AS. Pesawat itu baru beroperasi selama delapan pekan.

"FAA meminta agar inspeksi terhadap pesawat Boeing 737 MAX 9 tertentu segera dilakukan sebelum pesawat itu bisa kembali mengudara," kata Administrator FAA, Mike Whitaker. "Keselamatan akan terus menjadi pendorong pengambilan keputusan kami saat kami membantu penyelidikan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional terhadap penerbangan 1282 Alaska Airlines," katanya.

Seperti dikutip dari Antara, FAA mengatakan Perintah Kelaikan Udara Darurat yang dikeluarkannya akan berdampak terhadap sekitar 171 pesawat. Boeing telah mengirim total 218 model MAX 9 ke seluruh dunia.

Benturan akibat kecelakaan itu begitu dahsyat dan membuat sebagian besar pesawat hancur, sehingga tim investigasi harus menjelajahi area sekitar kawah yang terbentuk akibat kecelakaan itu untuk mencari petunjuk, bukti, dan jasad korban.

Pemeriksaan Pesawat

Turkish Airlines juga menghentikan pengoperasian lima pesawat Boeing 737 MAX 9 miliknya untuk melakukan pemeriksaan, kata juru bicara perusahaan Yahya Ustun di platform media sosial X.

Menurut pemberitaan lokal, Copa Airlines dan Aeromexico, maskapai penerbangan nasional Panama dan Meksiko, bersama-sama mengandangkan sekitar 40 pesawat Boeing 737 Max 9 pascainsiden depressurization pada pesawat Alaska Airlines.

Copa Airlines, yang menghentikan sementara pengoperasian 21 pesawat 737 MAX 9, menyatakan keyakinannya untuk memasukkan kembali pesawat-pesawat itu ke dalam jadwal penerbangan dengan aman dan andal dalam 24 jam ke depan. Maskapai tersebut juga mengakui potensi penundaan dan pembatalan selama periode ini.

Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EU) telah mengikuti arahan FAA terkait MAX 9, meskipun badan tersebut menekankan tidak ada maskapai penerbangan dari negara-negara anggota EU yang saat ini menggunakan pesawat dengan konfigurasi tersebut.

Baca Juga: