JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membeberkan ada sejumlah maskapai penerbangan yang siap menghadirkan rute penerbangan internasional baru ke Indonesia.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/ Baparekraf, Nia Niscaya dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno" mengatakan ada tiga maskapai penerbangan yang saat ini sedang menyiapkan rute penerbangan internasional tersebut, yaitu Jeju Air, Batik Air Malaysia, dan Super Air Jet. Jeju Air merupakan maskapai penerbangan asal Korea Selatan yang akan membuka rute penerbangan Incheon menuju Denpasar, Bali, dan sebaliknya.
"Jeju Air itu akan membuka penerbangan dari Incheon ke Denpasar mulai 27 Oktober 2024 yang dijadwalkan akan terbang tujuh kali sepekan dengan kapasitas 180 seat per hari," kata Nia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/7).
Lalu, Batik Air Malaysia, akan membuka rute penerbangan dari Kuala Lumpur ke beberapa tujuan di Indonesia, yaitu Surabaya, Lombok, Padang, dan Pekanbaru dengan kapasitas penerbangan masing-masing 150 penumpang. Untuk penerbangan Kuala Lumpur-Surabaya dan Kuala Lumpur-Lombok akan dilaksanakan inaugural flight pada 1 Agustus 2024, sementara Kuala Lumpur-Padang dan Kuala Lumpur-Pekanbaru dijadwalkan pada 10 Agustus 2024.
Lalu, Super Air Jet juga akan menghadirkan penerbangan Kuala Lumpur-Aceh pada 3 Agustus 2024 dengan kapasitas 180 penumpang.
"Kalau kita lihat, originasi Kuala Lumpur bisa dimanfaatkan tentunya oleh orang-orang yang tinggal di Malaysia tetapi ini juga (penumpangnya) bisa dari negara-negara lain. Karena Malaysia ini juga terhubung dengan berbagai belahan dunia," katanya.
Nia mengungkapkan jalinan konektivitas penerbangan ini sangatlah penting untuk memperkuat sektor parekraf di Indonesia, terutama dalam hal mendatangkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Karena sekitar 70 persen kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia itu menggunakan transportasi udara.
Selain itu, penambahan rute penerbangan juga bisa membantu Indonesia untuk mencapai target kunjungan wisman 2024, yaitu 9,5 juta-14,3 juta kunjungan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, per Mei 2024, sudah ada 5,24 juta kunjungan wisman ke Indonesia.
"Penerbangan atau via udara itu memegang peranan penting di dalam memberikan konektivitas terhadap sebuah destinasi," tutup Nia.