JAKARTA - Sejarah perkembangan seni pertunjukan Indonesia belum sepenuhnya terang benderang. Perlu terus ditelaah, dikaji, dan disosialisasikan sesering mungkin. Bagaimana perjalanan seni pertunjukan Indonesia ketika dikaitkan dengan aktivitas dil luar negeri selama ini.

"Apakah sejak masa Hindia Belanda, era Bung Karno hingga kini mengalami pasang surut atau justru menunjukkan pola yang bagus, baik di sisi konten, ide, hingga pengelolaan," kata Ketua Jurusan Tata Kelola Seni, Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta, Mike Susanto dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (28/7).

Untuk bisa menelaah itu, Jurusan Tata Kelola Seni, Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta mempersembahkan Kelola Art Talk #11, daring 2020 dengan tema Seni Pertunjukan Indonesia di Luar Negeri. Adapun nara sumber, guru besar seni pertunjukan ISI Yogyakarta, Prof Dr I Wayan Dana M.Hum .

Acara ini dimoderatori Rika Amalia Putri, mahasiswa Prodi Tata Kelola Seni 2018. Diskusi diselenggarakan melalui Zoom pada Kamis (30/7) jam 10.00-12.00 WIB.

Lebih jauh Mike menjelaskan terdapat realitas bahwa seni pertunjukan Indonesia kini telah menjadi mata kuliah wajib di beberapa perguruan tinggi di negara lain, seperti di Jepang dan Amerika Serikat.

"Jadi aset negara kita berupa seni pertunjukan kini dipelajari di seluruh dunia. ISI Yogyakarta yang dinilai sangat maju dalam bidang pertunjukan seni juga dikupas oleh nara sumber yang juga mengajar di jurusan tata kelola seni ini. Ikuti detail infonya melalui diskusi daring ini. "Acara ini gratis dan terbuka untuk umum, tutur Mike. mar/N-3

Baca Juga: