Tepat 26 tahun yang lalu, sebuah gempa bumi dahsyat menghancurkan banyak desa di provinsi Ardebil yang berlokasi di barat laut Iran pada 28 Februari 1997.

Gempa berkekuatan magnitudo 6,1 yang melanda distrik Ardebil dan Meshkinshahr di provinsi Ardebil itu tercatat terjadi pada pada pukul 13:01 waktu setempat. Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) mencatat 1.000 gempa susulan terjadi, dengan guncangan yang terkuat tercatat menyentuh magnitudo 5,3.

Melansir The Washington Post, sebanyak 965 orang tewas akibat gempa itu, tetapi lembaga independen menyebut jumlah korban jiwa mencapai lebih dari 3.000 orang. Gempa itu juga mengakibatkan 2.000 orang terluka.

Di daerah Ardabil, sedikitnya 12.000 rumah rusak atau hancur dan menyebabkan 36.000 orang kehilangan tempat tinggal. Hewan ternak turut menjadi korban gempa dengan 160.000 hewan ternak dilaporkan mati.

Menurut OCHA, kerusakan parah di Ardebil terjadi karena kondisi lokasi tanah yang lunak.

Seakan tak cukup sampai di situ, tiga bulan kemudian gempa dahsyat kembali mengguncang Iran. Kali ini, giliran wilayah timur laut Republik Islam itu yang dilanda gempa dengan magnitudo 7,1.

Pada 10 Mei 1997 pukul 00:28 malam waktu setempat, desa-desa terpencil di pegunungan timur laut Iran diguncang gempa yang menurut Badan Survei Geologi AS berpusat 65 mil dari Birjand, dekat kota Qayen. Pusat gempa hanya 70 mil dari perbatasan Afghanistan dan 310 mil timur ibu kota, Teheran.

Sedikitnya 1.613 orang tewas dan 5.000 lainnya terluka akibat gempa yang terjadi pada waktu istirahat itu. Orang-orang bahkan memilih untuk tidur di jalan-jalan di Qayen karena takut memasuki rumah.

Banyak jalan tanah sempit ke daerah itu terputus atau runtuh. Menurut The Washington Post, gempa yang terjadi pada 10 Mei itu menjadi gempa yang terburuk yang melanda Iran sejak dua gempa melanda provinsi barat laut Gilan dan Zanjan pada 21 Juni 1990, yang menewaskan 50.000 orang.

Baca Juga: