Tepat 50 tahun silam, astronaut Eugene A. Cernan yang kala itu mengemban tugas sebagai komandan misi Apollo 17 dinobatkan sebagai orang terakhir yang menginjakan kakinya di Bulan pada 14 Desember 1972.

"Itu mungkin momen paling cemerlang dalam hidup saya. Seperti Anda ingin membekukan momen itu dan membawanya pulang. Tapi Anda tidak bisa," kenang Cernan dalam sebuah wawancara pada tahun 2007 silam.

Cernan menjadi orang ke-12 sekaligus yang terakhir melangkahkan kaki ke Bulan dalam misi Apollo 17, yang juga merupakan misi terakhir perjalanan manusia ke Bulan.

Sebenarnya, Cernan tak melakukan perjalanan ruang angkasa seorang diri. Ia ditemani, dua rekannya, Harrison H. Schmitt dan Ronald E. Evans. Ketiganya berangkat ke Bulan setelah meluncur dari Kennedy Space Center NASA di Florida, Amerika Serikat (AS), pada 7 Desember 1972 dan memasuki orbit Bulan pada 10 Desember 1972.

Sementara Cernan dan Schmitt turun untuk menjelajahi Bulan pada keesokan harinya, Evans tetap dengan modul komando dan layanan di orbit Bulan. Cernan dan Schmitt kemudian tinggal selama 72 jam di permukaan Bulan, lebih lama dari misi-misi Apollo sebelumnya.

apollo173-141222151842.jpeg

Apollo 17 banyak dipuji sebagai misi yang paling sukses dari semuanya dengan 254 pon sampel batuan dan tanah. Di antara material itu, keduanya membawa tanah oranye dari kawah Shorty, yang diyakini sebagai indikasi pertama adanya aktivitas vulkanik di Bulan.

Selama perjalanan terakhir keduanya, Cernan dan Schmitt menjelajahi dasar gunung setinggi 6.000 kaki yang dikenal sebagai Massif Utara. Perjalanan itu dilanjutkan ke pegunungan yang dikenal sebagai Sculptured Hills.

Meninggalkan permukaan bulan untuk terakhir kalinya pada 14 Desember Cernan kemudian menuturkan kata-kata mutiara yang terkenal hingga saat ini:

"We leave as we came, and, God willing, we shall return, with peace and hope for all mankind," ujar Cernan kala itu.

Kata-kata Cernan mengartikulasikan keberhasilan yang menakjubkan dari Proyek Apollo dan kemurungan yang luar biasa dari mereka yang tidak siap untuk melihat program itu berakhir.

Hal lain yang dibawa pulang oleh para astronot, dan salah satu warisan terpenting dari misi Apollo 17, adalah foto seluruh bola bumi yang bulat, tampak seperti kelereng biru.

apollo171-141222151821.jpeg

Sekurangnya 12 orang kini telah berjalan di Bulan sejak Neil Armstrong keluar dari Apollo 11 pada Juli 1969.

Walau Cernan terkenal sebagai orang terakhir yang menginjakkan kaki di Bulan, ia tampaknya tak begitu takjub dengan gelarnya.

Hingga beberapa dekade setelah kepulangannya ke Bumi, Cernan berusaha memastikan dia bukan orang terakhir yang berjalan di bulan, dan terus mendorong misi perjalanan Bulan berikutnya.

Namun seiring berlalunya waktu, dia menyadari dia tidak akan hidup untuk menyaksikan seseorang mengikuti jejaknya. Serangkaian misi Apollo resmi berakhir karena politisi seperti Presiden Richard Nixon tidak lagi bersedia menanggung biaya tinggi dan risiko yang besar, mengingat perlombaan Perang Dingin ke bulan telah dimenangkan AS.

"Neil (Armstrong, yang meninggal pada 2012) dan saya tidak akan melihat pemuda Amerika berikutnya yang berjalan di bulan. Dan Tuhan tolong kami jika mereka bukan orang Amerika," Cernan bersaksi di depan Kongres pada 2011, seperti dikutip dari NBC News.

Cernan meninggal pada 16 Januari 2017 pada usia 82 tahun menyusul masalah kesehatan yang sedang berlangsung.

"Bahkan di usia 82 tahun, Gene (panggilan akrab Cernan) sangat bersemangat berbagi keinginannya untuk melihat kelanjutan penjelajahan manusia di luar angkasa dan mendorong para pemimpin dan generasi muda bangsa kita untuk tidak membiarkan dia tetap menjadi orang terakhir yang berjalan di Bulan," kata keluarganya di sebuah pernyataan yang dirilis oleh NASA.

apollo172-141222151831.jpeg

Kini NASA telah menguatkan tekadnya untuk kembali mengirim manusia ke Bulan melalui misi Artemis. Jika semuanya berjalan dengan baik, NASA berharap untuk menerbangkan astronot dalam perjalanan mengelilingi Bulan pada 2024.

Setelah itu, NASA bermaksud untuk membawa astronot ke permukaan dengan pendarat bulan yang sedang dibangun oleh SpaceX.

NASA juga akan berkolaborasi dengan mitra komersial dan internasional dan membangun kehadiran jangka panjang pertama di Bulan. Kemudian menggunakan apa yang dipelajari di Bulan dan sekitarnya untuk melakukan lompatan raksasa berikutnya dengan mengirim astronot ke Mars.

Baca Juga: