Tanggal 11 November atau 11.11 akrab sebagai hari belanja online nasional atau harbolnas dengan banyaknya penawaran diskon menarik. Namun, tahukah kamu kalau fenomena 11.11 bermula dari peringatan Single's Day atau Hari Jomblo Sedunia.

Walau 11 November diperingati untuk merayakan status lajang seseorang, Hari Jomblo Sedunia tak lantas membuat kaum jomblo harus bersedih hati. Faktanya, hari ini dihabiskan kaum lajang dengan merayakan kebebasan mereka.

Perayaan Single's Day atau Hari Jomblo Sedunia bermula dari Tiongkok pada 1993. Peringatan itu mulanya merupakan bentuk protes mahasiswa lajang di Universitas Nanjing terhadap hari kasih sayang atau valentine yang jatuh pada 14 Februari.

Tanggal 11 November dipilih karena bentuk angka 11.11 dianggap mewakili kesendirian yang digambarkan dengan deretan angka satu. Single's Day pun dirayakan dengan cara memanjakan diri sendiri. Misalnya, satu siswa memesan setiap kursi lain di bioskop, melarang pasangan duduk bersebelahan selama pemutaran sebuah film romantis kala itu.

Ide ini menyebar ke berbagai universitas dan akhirnya menjadi budaya arus utama, berkembang dari waktu ke waktu sebagai sesuatu yang dapat dinikmati oleh pria dan wanita.

Single's Day lantas dengan cepat berkembang menjadi hari libur tidak resmi di mana orang-orang lajang memanjakan diri dengan berbelanja secara royal. Tren itu menjadi semakin terkenal ketika berkat CEO Alibaba Daniel Zhang, yang menciptakan penjualan Singles Day pertama pada tahun 2009.

Tren berbelanja pada 11.11 lantas berkembang menjadi satu-satunya hari belanja online paling menguntungkan di dunia. Majalah Forbes melaporkan Alibaba mengatakan lebih dari 15 juta produk dari lebih dari 140.000 merek berpartisipasi dalam liburan, termasuk 60.000 merek internasional yang menawarkan diskon pada 2017.

Alhasil, konglomerat e-commerce multinasional di bidang ritel dan manufaktur asal Tiongkok itu berhasil memperoleh lebih dari USD25 miliar dalam penjualan, mengalahkan rekor sebelumnya sebesar USD17,6 miliar pada tahun 2016. Acara ini adalah empat kali ukuran hari belanja terbesar di Amerika, Black Friday dan Cyber Monday.

Berkat keberhasilan itu, Alibaba juga meluncurkan situs web ritel mewah baru, JD.com, dan membuka gudang otomatis pertama yang dikelola robot untuk membantu memperlancar transisi penjualan yang intens.

Tak hanya di Tiongkok, fenomena harbolnas 11.11 juga diadaptasi di Korea Selatan, Singapura, tak ketinggalan Indonesia. Berbagai platform Marketplace di Tanah Air, berlomba-lomba menjajakan sejumlah diskon dan promo menarik.

Baca Juga: