Menurut situs statistik Our World in Data, kasus Covid-19 harian Malaysia meningkat pesat, dan secara persentase telah melampaui India.

India telah mengalami gelombang kedua yang menghancurkan sejak April, dan memiliki beban kasus virus korona terbesar kedua di dunia. Jumlah kasus harian negara itu, meski cenderung menurun, tetap meningkat dengan ratusan ribu infeksi, jauh melebihi beberapa ribu kasus di Malaysia per hari.

Tetapi data yang dikumpulkan oleh Our World in Data menunjukkan, infeksi Covid-19 harian Malaysia per juta orang selama tujuh hari, melampaui India sejak Minggu (23/5). Statistik terbaru ini menunjukkan bahwa pada Selasa (25/5) Malaysia melaporkan 205,1 kasus per juta orang selama tujuh hari, dibandingkan dengan 150,4 kasus di India.

Populasi Malaysia yang berjumlah sekitar 32 juta jauh lebih kecil dari 1,4 miliar di India.

Secara umum, jumlah kasus Covid-19 sebenarnya lebih tinggi daripada kasus yang dilaporkan di seluruh dunia, terutama karena kurangnya pengujian. Di India, beberapa penelitian menemukan bahwa kasus kemungkinan besar tidak dilaporkan.

Namun, itu bukan pertama kalinya Malaysia mengalahkan India. Laporan Our World in Data menunjukkan bahwa kasus harian Malaysia per satu juta orang juga lebih tinggi daripada di India antara 15 November tahun lalu, dan 27 Maret tahun ini.

Malaysia, sebuah negara di Asia Tenggara, telah berjuang melawan lonjakan kasus virus korona sejak beberapa bulan terakhir tahun 2020. Sejak itu, pemerintah telah memperketat pembatasan beberapa kali, tetapi tidak melakukan penguncian penuh.

Data kementerian kesehatan menunjukkan, negara itu melaporkan peningkatan tertinggi dari 7.478 kasus virus korona pada Rabu (26/5), menjadikan infeksi kumulatif menjadi lebih dari 533.300.

"Lebih dari 2.300 orang telah meninggal dan 700 orang yang terinfeksi berada di unit perawatan intensif (ICU)," kata kementerian tersebut.

"Kasus Covid-19 harian Malaysia mengikuti tren eksponensial dan dapat memicu lonjakan vertikal," kata Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah, dalam sebuah unggahan di Twitter pada Selasa.

Noor Hisham, tokoh terkemuka dalam perjuangan Malaysia melawan pandemi itu juga memperingatkan bahwa "kita perlu bersiap untuk yang terburuk" dan mendesak orang untuk tinggal di rumah demi memutus rantai penularan.

Peningkatan pesat terjadi ketika Malaysia, dan banyak negara berkembang di seluruh dunia berjuang untuk mengamankan pasokan vaksin Covid-19. Malaysia telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech, Oxford University-AstraZeneca, dan perusahaan bioteknologi Tiongkok, Sinovac.

Pemerintah mengatakan, akan memvaksinasi 80 persen populasi hingga akhir tahun, tetapi data yang dikumpulkan oleh Our World in Data menunjukkan, hanya sekitar 5 persen yang telah menerima setidaknya satu dosis sejauh ini. SB/CNBC

Baca Juga: