Banjir akibat curah hujan tinggi membuat sungai-sungai meluap karena aliran air banyak tersumbat tumpukan sampah. Drainase tidak lancar sehingga air meluap ke permukiman.

TANGERANG - Empat Kecamatan Kabupaten Tangerang masih terdampak banjir dengan korban 4.750 kepala keluarga (KK). Banjir akibat hujan deras, Minggu (13/11) siang sampai malam. Informasi ini disampaikan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir, Senin (14/11).

Dia mengemukakan 4.750 KK tersebut berada di empat kecamatan. Banjir akibat hujan lebat sehingga sejumlah sungai meluap. Abdul Munir menuturkan ratusan rumah warga masih terendam. "Untuk sementara berdasarkan data terdapat empat kecamatan Kabupaten Tangerang terdampak banjir. Keempatnya adalah Pasar Kemis, Curug, Kelapa Dua, dan Sepatan," katanya.

Menurutnya, empat kecamatan yang terendam terdapat ribuan keluarga menjadi korban banjir seperti Kecamatan Curug sebanyak 2.219 KK dari delapan rukun warga (RW). "Di Kelurahan Binong, Kecamatan Curug ada delapan RW dengan total 2.219 KK yang terdampak," ujarnya.

Selanjutnya, Kecamatan Kelapa Dua (Kelurahan Bencongan) terdapat empat RW dengan total 1.477 KK. Banjir akibat meluapnya sungai Sabi. Di Kecamatan Pasar Kemis terdapat 1.005 KK juga dilaporkan terendam banjir. Mereka berada di Perumahan Permata Tangerang, Desa Kuta Jaya, dan Perumahan Villa Tomang Baru, Desa Kuta Baru sebanyak enam RW.

"Sementara itu, untuk Perumahan Prima Tangerang, Desa Karet, Kecamatan Sepatan terdapat satu RW dengan 50 KK terdampak," ujarnya. Menurut Abdul, kondisi air yang merendam empat wilayah kecamatan Kabupaten Tangerang tersebut rata-rata berada di ketinggian 50-160 sentimeter.

Banjir selain karena curah hujan tinggi, juga akibat penyumbatan tumpukan sampah di aliran sungai sehingga membuat mampet. Kemudian, drainase tidak lancar sehingga air meluap ke permukiman.

"Jadi, memang ada beberapa faktor, seperti sungai meluap karena penumpukan sampah dan debit air yang tinggi," tuturnya.

Dalam upaya penanganan banjir, pemerintah daerah telah membuka beberapa posko pengungsian bagi warga terdampak. Sejumlah bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan para korban juga sudah disalurkan.

Kerahkan Petugas

Sementara itu, untuk mengatasi banjir, Kota Tangerang telah mengerahkan seluruh petugas kebencanaan untuk membantu warga terdampak banjir. "Seluruh petugas gabungan telah bergerak membantu masyarakat dan menangani banjir," kataKepala BPBD Kota Tangerang, Maryono Hasan.

"Seluruh pintu air sarakan sudah dibuka dengan status siaga satu. Mobilitas masyarakat dibantu seluruh petugas menggunakan perahu," katanya.

Maryonomengatakan Dinas Sosial telah menyalurkan bantuan makanan kepada pengungsi. Petugas BPBD bersama Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mengevakuasi warga kebanjiran. Mereka juga mendirikan dapur umum, posko penanggulangan bencana, dan posko pelayanan kesehatan.

Maryonomenambahkan, banjir yang melanda beberapa bagian wilayah Kota Tangerang sudah mulai surut. Jumlah area yang tergenang banjir sudah berkurang dari 16 titik menjadi delapan titik.

"Semoga cuaca cerah sehingga kondisi air bisa segera surut," katanya.

Warga terdampak banjir yang membutuhkan bantuan bisa menghubungi nomor 112 atau 021-5582144.

Maryono menginformasikan area yang masih tergenang antara lain kawasan Jembatan Alamanda, underpass Taman Cibodas, Perumahan Taman Cibodas, Total Persada,danGarden City Residence. Tinggi genangan area-area tersebut 40-80 cm. "Area yang sudah tidak tergenang di antaranya Pasir Jaya Jatiuwungdan Purtati Gembor Periuk," ujar Maryono.

Posko penanganan darurat banjir didirikan di Perum Garden City RW 25 dan GOR Total Persada di Kecamatan Periuk, juga Posko di Taman Cibodas. Kemarin siang Pintu Air Katulampa, Batu Beulah, Pasar Baru, dan Angke terpantau normal.

Baca Juga: