JAKARTA - Jutaan pil tramadoldan eximerilegal yang disimpan di sebuah gudang, wilayah Kedoya, Jakarta Barat, berhasil dibongkar aparat. Petugas juga menangkap tiga tersangka. "Kami menemukan obat ilegal beserta tiga tersangka dari penggerebekan gudang, beberapa hari lalu," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Muhammad Syahduddi,di Jakarta, Rabu (3/5).

Syahduddi menjelaskan terbongkarnyakasus pil tramadol dan eximer ini berawal dari penangkapan orang tawuran. Ketika itu, Polres Metro Jakarta Barat menangkap beberapa orang. "Orang-orang yang ditangkap positif mengonsumsi obat keras yang mengandung benzo. Benzo ini terkandung dalam obat-obatan ilegal tramadol maupun eximer," tambah Syahbuddi.

Berdasarkan temuan tersebut, dia lalu mengembangkan dan akhirnya mendapat informasi keberadaan gudang pil tersebut di Kedoya. Polisi pun menggerebek gudang tersebut dan menemukan barang bukti 37.418.000 pil tramadol dan eximer. Tidak hanya itu, polisi juga menangkap tiga tersangka. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, para tersangka memiliki peran berbeda-beda.

Tersangka AAMberperan memasarkan pil. Selanjutnya, KHK berperan menyediakan gudang dan membantu memasukkan barang dari India, sedangkanAKAadalah pemilik 37 juta butir pil dari India.

Syahduddi masih mendalami proses penyelundupan dan penyebaran pil tersebut. Dia juga menyelidiki berapa lama gudang pil tramadol dan eximer ini beroperasi.

Kasus MUI

Sementara itu, terkait penembakan di Kantor MUI, Polda Metro Jaya masih menyelidiki senjata yang digunakan M (60) untuk menembak. "Kami masih mendalami dan analisis forensik di laboratorium," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

Sedangkan menurut Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Hariyanto, autopsi sudah selesai. "Kita masih perlu pendalaman untuk pemeriksaan laboratorium dari organ-organ," ujarnya.

Trunoyudo mengatakan kepemilikan dan penggunaan senjata merupakan bagian dari upaya penyelidikan kejahatan secara ilmiah. Dalam Scientific Crime Investigation, Polda Metro Jaya memadukan beragam barang bukti untuk memperjelas motif di balik penembakan tersebut.

Salah satu bukti kuat yang dapat membantuproses Scientific Crime Investigation adalah hasil otopsi jenazah dan barang bukti dari laboratoriumforensik. "Autopsi membutuhkan waktu secara scientific. Nanti secara komprehensif hasil autopsi akan disampaikan seluruhnya," janjinya.

Trunoyudo belum bisa memastikan waktu RS Polri mengungkapkan hasil autopsi M. Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin, menjelaskan jenazah M diautopsi di RS Polri guna mengetahui penyebab kematiannya.

Baca Juga: