RIYADH - Arab Saudi akan mulai menerima jamaah umrah asing yang telah divaksinasi yang ingin melakukan umrah terhitung mulai Senin (9/8). Informasi ini disampaikan pihak berwenang pada Minggu (8/8).

"Setelah hampir 18 bulan menutup perbatasan kami untuk memerangi virus korona, Arab Saudi mulai Senin akan mulai secara bertahap menerima permintaan umrah dari berbagai negara," lapor kantor berita Saudi Press Agency (SPA).

Umrah dapat dilakukan kapan saja dan biasanya menarik jutaan orang dari seluruh dunia, tidak seperti haji tahunan, yang harus dilakukan oleh umat Muslim berbadan sehat yang mampu setidaknya sekali dalam seumur hidup mereka.

Pengumuman itu merupakan angin segar bagi langkah yang untuk meningkatkan perekonomian Arab Saudi yang terkena imbas dari pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 sangat mengganggu pelaksanaan ibadah umat Muslim seperti umrah dan haji, yang merupakan penghasil pendapatan utama bagi kerajaan senilai 12 miliar dollar AS per tahun.

Sebelum pengumuman pada Minggu, hanya jemaah yang diimunisasi yang berada di Arab Saudi yang memenuhi syarat untuk diizinkan melaksanakan umrah. Bulan lalu hanya sekitar 60.000 penduduk yang telah divaksinasi yang diizinkan untuk mengambil bagian dalam ibadah haji yang dibatasi jumlahnya.

Namun Arab Saudi kini secara perlahan telah membuka diri dan sudah mulai menyambut turis asing yang divaksinasi sejak 1 Agustus.

"Jemaah asing yang diperbolehkan menunaikan ibadah haji/umrah adalah yang telah mendapat vaksin yang diakui Saudi seperti vaksin buatan Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, Moderna dan Johnson & Johnson, dan mereka telah setuju untuk menjalani karantina jika perlu," kata SPA mengutip pernyataan Wakil Menteri Urusan Haji, Abdulfattah bin Sulaiman Mashat.

Dia menambahkan bahwa pemerintah Saudi saat ini sedang berupaya untuk menentukan jumlah dan jamaah dari negara mana saja yang boleh ikut serta dalam pelaksanaan ibadah umrah, sesuai dengan klasifikasi tindakan pencegahan di negara-negara tersebut.

Disambut Baik

Pembatasan kedatangan jamaah dari luar negeri telah menyebabkan kekecewaan mendalam di kalangan Muslim di seluruh dunia, yang biasanya menabung selama bertahun-tahun untuk ambil bagian.

"Saya merasa lega dengan dimulainya kembali pelaksanaan ibadah haji dan umrah," komentar Ahmed Hamadna, 33 tahun, seorang manajer penjualan di Mesir. "Namun saya masih prihatin dengan prosedur dan aturan yang berbelit selama pandemic ini," imbuh dia.

Sementara itu seorang insinyur warga Australia bernama Mohamad Ragab, mengatakan dirinyaa juga masih ragu untuk menunaikan ibadah umrah saat ini.

"Kemungkinan akan ada kerumunan orang di Mekkah dan kemungkinan terpapar infeksi tinggi," kata dia.

Menurut laporan SPA, Arab Saudi akan mengizinkan 60.000 jemaah untuk melakukan umrah setiap bulan, dan secara bertahap jumlahnya akan ditingkatkan hingga mencapai dua juta jemaah per bulan. AFP/I-1

Baca Juga: