JAKARTA - Satu Satuan Setingkat Peleton pasukan Raider Khusus dikerahkan ke Distrik Distrik Kiwirok Papua. Pasukan ini berasal dari Yonif RK 751/VJS.

Mereka dikerahkan ke Distrik Distrik Kiwirok Papua untuk melakukan penebalan paska teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Papua (KSTP) terhadap para tenaga kesehatan yang bertugas di sana.

"Saat ini penebalan telah dilakukan dengan menempatkan 1 SST personel Yonif RK 751/VJS," kata Danrem 172/PWY, Brigjen Izak Pangemanan seperti dikutip dari keterangan tertulis Penerangan Korem 172/PWY yang diterima Koran Jakarta, Rabu (22/9).

Brigjen Izak juga mengungkapkan bahwa evakuasi jenazah suster Gabriela Maelani (22) korban kekejaman KKB Papua Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo berhasil dilakukan oleh TNI dan Polri pada hari Jumat (17/9). Seperti diketahui sebelumnya pada Rabu (15/9), aparat TNI-Polri berhasil menemukan jenazah Suster Gabriela Maelani bersama rekannya suster Kristina Sampe Tonapa yang selamat dari kejaran KKB Ngalum Kupel Pimpinan Lamek Taplo Alipki Taplo.

"Pada Kamis kemarin, Kristina Sampe berhasil dievakuasi. Tim evakuasi gabungan TNI dari Yonif RK 751/VJS , Yonif 403/WP dan Polsek Kiwirok membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk melaksanakan pengangkatan jenazah," ujarnya.

Menurut Brigjen Izak, kondisi medan yang terjal dengan kemiringan 90 derajat dan kedalaman 300 meter membuat tim yang bertugas mengalami kesulitan. Namun hal tersebut tidak menjadikan halangan dan menurunkan semangat untuk segera melaksanakan evakuasi terhadap korban. Pada pukul 16.30 WIT jenazah korban berhasil di angkat dan diamankan di pos Koramil kiwirok.

"Selama proses evakuasi, tim mendapatkan gangguan tembakan dari KSTP. Penembakan dilakukan dari seberang jurang lokasi jenazah suster Gabriela ditemukan. Gangguan ini dapat diatasi oleh Prajurit TNI, sehingga jenazah dapat diangkat dari dasar jurang dan disemayamkan di Koramil Kiwirok. Saat ini penebalan telah dilakukan dengan menempatkan 1 SST personel Yonif RK 751/VJS," katanya.

Baca Juga: