JAKARTA - Coca-Cola Indonesia hari ini mengumumkan peluncuran untuk kemasan botol yang terbuat dari 100 persen plastikpolyethylene terephthalate(PET) daur ulang (recycledPET/rPET). Kemasan rPET ini tersedia untuk merek Coca-Cola Trademark, Fanta, Sprite dalam kemasan 390 ml, dan Sprite Waterlymon dalam kemasan 425 ml.
Botol memiliki nilai lebih dari penggunaan pertama karena dapat digunakan berulang kali, sehingga membantu mendukung ekonomi sirkular loop tertutup. Saat ini dari tiga botol produk di bawah merek Coca-Cola satu diantaranya dari bahan plastik rPET
"Hari ini, kami dengan bangga menyatakan bahwa satu dari setiap tiga botol yang ada di pasar Indonesia sekarang terbuat dari 100 persen plastik rPET, dibuat secara lokal di Amandina Bumi Nusantara, pabrik daur ulang yang didirikan oleh mitra pembotolan kami Coca-Cola Europacific Partners Indonesia bersama Dynapack Asia," kata, Presiden Direktur Coca-Cola Indonesia, Julio Lopez di Jakarta Jumat (16/6).
Tonggak penting dari Coca-Cola di Indonesia dalam menghidupkan ekonomi sirkular lingkaran (loop) tertutup inimenggarisbawahi komitmen perusahaan terhadap visi World Without Waste. Salah satunya visinya adalah menggunakan setidaknya 50 persen plastic rPET dalam kemasannya pada 2030, dan ambisi untuk membantu mengumpulkan setara dengan setiap kaleng dan botol yang dijual pada tahun 2030.
Dengan diperkenalkannya botol yang terbuat dari 100 persen rPET baru, Coca-Cola ingin memberi kontribusi besar terhadap pengurangan ketergantungan pada plastik baru dan menurunkan emisi karbon dalam proses produksi. The Coca-Cola Company saat ini menawarkan setidaknya satu merek yang terbuat dari 100 persen rPET di lebih dari 40 negara di seluruh dunia.
"Kami menyadari urgensi dan kompleksitas tantangan sampah plastik di Indonesia. Tidak ada entitas tunggal yang dapat mengatasi tantangan ini sendirian. Kami berkomitmen untuk menawarkan desain kemasan, pengumpulan, dan sistem daur ulang yang inovatif serta menjalin aliansi strategis dengan para pemangku kepentingan termasuk lembaga pemerintah, mitra industri, dan organisasi lokal untuk mendorong ekonomi sirkular di Indonesia," kata Lopez.
Coca-Cola memanfaatkan kekuatan serta jangkauan merek untuk secara aktif melibatkan konsumen dalam inisiatif daur ulang dan membangun kesadaran tentang potensi luar biasa mengubah botol plastik menjadi baru. Melalui usaha patungan lokal dan perjanjian pemasok jangka panjang, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia melakukan investasi strategis untuk meningkatkan kapasitas daur ulang di Indonesia, membuka pasokan plastic rPET, dan meningkatkan teknologi baru.
Botol 100 Persen rPET Coca-Cola diproduksi di fasilitas daur ulang baru Amandina Bumi Nusantara, di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Fasilitas yang diresmikan pada 8 Februari 2023 ini merupakan hasil kemitraan antara Coca-Cola Europacific Partner Indonesia dan Dynapack Asia. Fasilitas canggih ini memproses botol PET bekas pakai yang bersumber dari pasokan lokal dari merak apa saja lalu mengubahnya menjadi botol baru untuk merek Coca-Cola.
Pabrik daur ulang ini juga berkolaborasi dengan Mahija Parahita Nusantara, yayasan sosial nirlaba yang didirikan oleh kedua organisasi tersebut. Yayasan ini mendukung penciptaan infrastruktur pengumpulan melalui pengembangan usaha mikro pengumpulan dan berpusat pada usaha sosial serta dukungan masyarakat.
"Mahija Parahita Nusantara menyediakan bahan baku untuk fasilitas daur ulang dan, yang terpenting, juga mendukung komunitas pemulung informal dengan pekerjaan yang stabil serta membuka akses terhadap layanan sosial," kata Lopez.
Bersama-sama, Coca-Cola dan mitra lokalnya di Indonesia membantu membangun infrastruktur rantai pasokan loop tertutup untuk meningkatkan daur ulang dan pengumpulan PET, serta membantu memastikan bahan baku untuk botol plastik Coca-Cola sehingga dapat digunakan berulang kali.
"Di Coca-Cola Europacific Partners, sistem ekonomi sirkular loop tertutup yang kami inisiasi merupakan bagian integral dari strategi keberlanjutan kami, karena kami bertujuan untuk mengumpulkan 100 persen kemasan kami pada 2030 dan untuk memastikan 50 persen kemasan kami berasal dari rPET," kata Presiden Direktur Coca-Cola Europacific Partners Indonesia dan Papua Nugini Xavi Selga.
Komitmen ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi sampah sebesar 30 persen dan mengurangi sampah laut sebesar 70 persen pada 2025 dalam mengatasi polusi plastik. Pendekatan kolaboratif dari semua pemangku kepentingan sangat penting untuk mencapai tujuan ini, dengan fasilitas daur ulang Amandina Bumi Nusantara kami yang baru.
Botol 100 persen rPET Coca-Cola mempertahankan standar kualitas tinggi yang biasa diharapkan oleh konsumen dari perusahaan, serta keamanan kemasan plastik rPET yang sesuai dengan peraturan Indonesia dan standar global The Coca-Cola Company yang ketat untuk kemasan rPET food grade.
Dalam peluncuran Coca-Cola botol 100 persen rPET di Indonesia, Coca-Cola mengadakan acara selama dua hari di Piazza, Gandaria City Mall, Lantai Dasar, dari tanggal 16 - 17 Juni 2023. Acara yang menarik dan informatif ini akan menampilkan berbagai kegiatan yang dirancang untuk menginspirasi tindakan publik yang lebih luas menuju ekonomi sirkular dan kehidupan berkelanjutan.