JAKARTA - Ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (Apkori), Joko Pekik, meminta kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) termasuk Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) fokus dalam peningkatan prestasi atlet nasional di Asian Games 2018, khususnya pada 12 cabang olah raga (cabor) untuk mencapai target 10 besar.

Joko menilai bila ingin mencapai target 10 besar, itu artinya Indonesia minimal harus bisa meraih antara 10 sampai 12 medali emas. Menurutnya, perkiraan medali emas tersebut mampu diperoleh oleh atlet-atlet dari cabor yang dikuasai Indonesia.

"Para atlet dari cabor-cabor tersebut semestinya mulai saat ini masuk ke daftar prioritas atlet proyeksi peraih emas di Asian Games tahun mendatang berkisar 75 sampai 100 atlet," ujar Joko dalam keterangannya.

Joko meminta, Satlak Prima juga harus benar-benar menerapkan High Performance Progam (HPP) untuk mencapai target Asian Games ini. "Tembus 10 besar Asian Games terbilang berat, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Kemenpora harus bisa mendesak Satlak Prima agar memastikan target tersebut mampu tercapai," tuturnya.

Joko menyarankan, agar Kemenpora juga meminta Satlak Prima melupakan pola pelatihan konvensional yang selama ini diterapkan. Melainkan, kata dia, harus dengan memastikan para atlet mengikuti kompetisi dan kejuaraan, atau uji tanding sebanyak mungkin. "Minimal harus level Asia," ujar dia.

Konsep HPP menuju Asian Games itu pun, menurut dia, harus dengan memastikan para atlet memasuki kamp pelatihan khusus. Selain itu, Kemenpora juga harus melaksanakan Perpres 15/2016 tentang Prima. Dia mengatakan, beleid tersebut menerangkan pentingnya rencana induk strategis (reinstra) prestasi olahraga Indonesia. Reinstra tersebut tak ada di Satlak Prima, melainkan di Dewan Prima.

Asian Games 2018 akan digelar di Palembang dan Jakarta dengan mempertandingkan 42 cabor, yang terbagi dalam 484 disiplin olahraga. fan/S-2

Baca Juga: