TEMBILAHAN, RIAU- Tim Satuan Tugas (Satgas) penanganan malaria di Kabupaten Inderagiri Hilir, Provinsi Riau, menemukan adanya genangan air di sekitar rumah warga yang menjadi tempat perindukan nyamuk Anopheles usai melakukan pendalaman atas temuan 139 kasus.

Pejabat (Pj) Bupati InderagiriHilir (Inhil)Erisman Yahya di Tembilahan, Senin, menjelaskan tim satgas telah melakukan berbagai langkah strategis dalam penanganan malaria, terutama di Desa Simbar. Tim telah melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mendalami kasus positif yang terdeteksi di pondok pesantren setempat.

"Tim sudah melakukan penaburan larvasida untuk mengatasi jentik-jentik yang ada dan berkoordinasi dengan kepala desa serta petugas pusat kesehatan masyarakat pembantu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai gejala malaria," kata Erisman.

Erisman juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan memasuki musim penghujan. Kebersihan lingkungan sangat krusial untuk mencegah berkembangnya nyamuk.

"Kami mengajak masyarakat untuk secara aktif membersihkan genangan air dan menjaga sanitasi di sekitar rumah masing-masing. Dengan begitu kita bisa meminimalisir risiko penyebaran malaria dan penyakit lainnya," kata Erisman.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melaporkan gejala yang mirip malaria. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, lanjutnya, sangat penting dalam memerangi malaria dan menjaga kesehatan bersama.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten InhilRahmi Indrasurimemaparkan data terbaru mengenai perkembangan kasus malaria di daerah tersebut. Hingga 16 Oktober 2024 total pemeriksaan yang dilakukan mencapai 1.621 orang, dengan 139 orang diantaranya terkonfirmasi positif malaria.

"Total pasien positif saat ini adalah 139 orang. Kami terus melakukan tindak lanjut pengobatan kepada pasien yang sudah terdeteksi," kata Rahmi.

Beberapa kegiatan pencegahan juga telah dilaksanakan, seperti Indoor Residual Spraying (IRS) sertaMonitoring dan Berantas Sarang Nyamuk (MBS). Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Laboratorium Kesehatan Masyarakat Batam, Dinkes Riau, Dinkes Inhil, puskesmas, aparat desa, dan relawan setempat. Ant

Baca Juga: