JAYAPURA - Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyandera dan membunuh Glen Malcolm Conning (50), warga negara Selandia Baru sekaligus pilot PT Intan Angkasa Air Service, pada Senin (7/8), demikian keterangan gabungan TNI-Polri.
Kepala Satgas Operasi Perdamaian Cartenz 2024 Brigjen TNI Faizal Ramadhani dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Senin, mengungkapkan kelompok separatis bersenjata itu juga membakar helikopter di Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada pukul 10.00 WIT (GMT+9).
"Telah terjadi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan OPM terhadap Glen Malcolm Conning yang merupakan pilot helikopter PT Intan Angkasa Air Service," katanya.
Ia mencatat, peristiwa itu terjadi saat helikopter yang membawa empat penumpang, dua tenaga kesehatan, seorang bayi dan seorang anak, dari Bandara Moses Kilangin Timika tiba di Kecamatan Alama.
Juru bicara Satgas Operasi Perdamaian Cartenz, Kombes Bayu Suseno mengatakan, informasi yang diterima saksi berinisial D menyebutkan, saat helikopter tiba di Alama, penumpang dan pilot langsung dihadang oleh OPM.
"Dan saat itu juga, Bapak Glen Malcolm Conning langsung dibunuh oleh OPM," ungkapnya.
Suseno mengatakan, kejadian bermula sekitar pukul 09.30 WIT. Setibanya di Alama, OPM melakukan pencegatan terhadap helikopter dengan menggunakan senjata api dan mengeluarkan pilot beserta penumpang dari helikopter serta mengumpulkan mereka di lapangan.
"Setelah itu, OPM langsung membunuh pilot dan jenazahnya dibawa ke helikopter lalu dibakar bersama helikopter," ungkapnya.
Suseno menambahkan, pilot tersebut bernama Glen Malcolm Conning asal Selandia Baru dan lahir pada 23 Februari 1974 dengan nomor paspor LM096455 bekerja di PT. Intan Angkasa Air Service yang berlokasi di Timika.
"Identitas penumpang sesuai dengan penampilan dan berdasarkan data di lapangan, seluruh penumpang dalam keadaan selamat," ungkapnya.
Saat ini, TNI dan Polri serta Polres Mimika telah melakukan upaya penegakan hukum dan mengejar OPM yang bertanggung jawab atas tewasnya pilot asal Selandia Baru dan penyanderaan penumpang.
"Kami akan terus melakukan penegakan hukum terhadap OPM yang melakukan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polda Papua," kata Suseno.
Tewasnya Conning merupakan insiden terbaru dalam sejarah penyerangan oleh separatis terhadap pesawat sipil dan awaknya di Papua.
Pada Februari 2023, sebuah pesawat Susi Air dibakar oleh OPM di Kabupaten Nduga. Pilotnya, Kapten Philip Mark Merthens, warga negara Selandia Baru, disandera. Meski telah dilakukan berbagai upaya, keberadaannya belum diketahui.
Satgas Cartenz: OPM Bunuh Pilot Asal Selandia Baru di Mimika, Papua
06 Agustus 2024, 10:13 WIB
Waktu Baca 2 menit