Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menyatakan bahwa putrinya akan turut serta dalam pilpres pada 2022. Penegasan itu diutarakan setelah Duterte menyatakan akan pensiun dari pentas politik.

MANILA - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengatakan bahwa putrinya, Sara Duterte-Carpio, akan mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan umum 2022. Melansir dari laporan kantor berita ABS-CBN News pada Sabtu (2/10) malam, Presiden Duterte juga menyatakan bahwa ajudan setianya yaitu Senator Christopher "Bong" Go akan mendampingi Sara setelah ia mencalonkan diri sebagai wakil presiden.

Berita dari ABS-CBN News ini berdasarkan laporan hasil wawancara antara Duterte dengan seorang jurnalis tak lama setelah Presiden Filipina itu mengumumkan bahwa dirinya akan pensiun dari panggung politik, yang dilontarkannya saat mengantar Senator Go mendaftarkan diri untuk pencalonan sebagai wakil presiden dalam pemilu tahun depan.

"Jadi sudah pasti ya, Sara (Duterte-Carpio dan Senator Bong) Go (akan maju dalam pilpres)?" tanya awak jurnalis itu pada Duterte. "Ya..., Sara-Go," timpal Duterte.

Saat ditanya kapan putrinya akan mengajukan pencalonannya sebagai presiden, Duterte berkata: "Saya benar-benar tidak tahu. Saya tidak tahu sama sekali,".

Sara Duterte-Carpio saat ini adalah Wali Kota Davao, kota terbesar ketiga di Filipina, dan pada Sabtu, ia mengajukan untuk mencalonkan diri sebagai wali kota lagi. Dia sebelumnya mengatakan dia tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu tahun depan.

Hingga saat ini belum ada tanggapan dari dari pihak Sara Duterte-Carpio terkait pernyataan ayahnya itu.

Sebelumnya pada hari yang sama, Duterte, 76 tahun, mengatakan bahwa ia akan pensiun dari panggung politik dan pernyataan itu merupakan sebuah langkah mengejutkan yang memicu spekulasi bahwa dia sedang membuka jalan bagi putrinya untuk maju dalam pilpres.

Sebelumnya Duterte mengatakan bahwa ia akan mencalonkan diri untuk jabatan sebagai wapres, namun rencana itu ditentang sebagian besar warga Filipina karena melanggar semangat Konstitusi yang menetapkan batas satu masa jabatan bagi presiden yang ditetapkan untuk menghentikan penyalahgunaan kekuasaan.

Sementara itu pengajuan Sara untuk ikut lagi dalam pemilihan wali kota, sama sekali tidak meredakan spekulasi bahwa ia akan mengincar kursi kepresidenan.

Sejumlah analis politik menyatakan bahwa perubahan menit terakhir masih mungkin terjadi, seperti yang terjadi pada 2015 ketika Duterte mencalonkan diri untuk ikut serta dalam pilpres pada jam terakhir batas waktu pendaftaran dan ternyata ia menang telak. "Hal serupa seperti itu bisa terjadi dengan Sara Duterte-Carpio," kata mereka.

Tunggu Kepastian

Selain menunggu kepastian dari Sara Duterte-Carpio, publik di Filipina juga sedang menanti kepastian apakah Wakil Presiden Leni akan maju dalam pilpres Filipina tahun depan. "Robredo menyatakan akan memutuskan pada pekan ini apakah ia akan mencalonkan diri sebagai presiden," kata juru bicaranya pada Minggu.

Robredo, 56 tahun, adalah seorang kritikus vokal terhadap perang narkoba kontroversial Duterte, kemungkinan akan menjadi satu-satunya kandidat oposisi di bursa pilpres sudah ramai. Juru bicara Robredo yaitu Barry Gutierrez, mengatakan Robredo belum menerima nominasi koalisi oposisi dan akan mengumumkan keputusannya sebelum batas waktu pengajuan berakhir.

Semua kandidat presiden memiliki waktu hingga 8 Oktober untuk mendaftar. Setelah itu bisa dimulai kampanye selama tujuh bulan. Pemilu di Filipina sendiri dimulai pada Mei.

Berdasarkan jajak pendapat terkini, Sara Duterte-Carpio, mantan Senator Ferdinand "Bangbong" Marcos Jr, Senator Manny Pacquiao dan Wali Kota Manila, Francisco Domagoso, adalah para kandidat terdepan di antara calon presiden potensial. Dari nama-nama tersebut hanya Pacquiao dan Domagoso yang telah mengumumkan secara resmi pencalonan mereka dalam pilpres 2022.

Sementara jika Robredo telah secara resmi mengumumkan akan ikut serta, maka kemungkinan ia pun akan jadi kandidat yang diperhitungkan. ST/AFP/I-1

Baca Juga: