JAKARTA - Santri didorong untuk memiliki jiwa entrepreneur. Kendati mereka bergelut dengan ilmu keagamaan di pasantren tetapi tidak berarti itu membatasi mereka untuk mengembangkan diri termasuk menjadi wirausahawan.

Hal Itu menjadi point penting dalam acara Demoday Santripreneur Digital 2023 di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (21/10).

"Santri saat ini tidak bisa dibatasi oleh tembok pesantren," ujar Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar dalam acara Demoday Santripreneur Digital 2023 di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (21/10).

Lebih jauh, Nasarudin Umar memaparkan santri sekarang ini sudah harus bisa menjelajah hingga menjadi diplomat, militer, entrepreneur dan juga akan menjadi pemimpin. Itu bagian dari moderasi umar Islam Indonesia

"Ke depan kita berharap moderasi umat Islam Indonesia sangat besar peranannya dari pesantren. Jadi pondok pesantren itu semacam institusi yang akan melahirkan bangsa Indonesia yang moderat, toleransi, plural dan juga bisa kolaborasi dengan siapapun," ucap Nasaruddin.

Santri Digitalpreneur 2023 kali ini memfokuskan para santri bisa menghasilkan karya digital berupa video kreatif, video/ foto produk (advertisement), podcast (audio maupun audio dan video).

Adapun tema yang direkomendasikan berkaitan dengan aspek pariwisata, ekonomi kreatif, keislaman, dakwah, dan produk UMKM. Format karya kreatif digital dapat berbentuk video/ foto produk (advertisement) dan video kreatif (podcast dan vlog).

Baca Juga: