Peningkatan Travel and Tourism Development Index (TTDI) Indonesia dapat mendongkrak minat investor untuk berinvestasi di Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menilai peningkatan Travel and Tourism Development Index (TTDI) Indonesia dapat mendongkrak minat investor untuk berinvestasi di Indonesia.
"Sekarang investor melihat posisi kita di mana. Indonesia sekarang sudah berada di atas Belgia, New Zealand, dan Turki, jauh di atas ekspektasi," ujar Sandiaga Uno dalam acara Apresiasi Peningkatan Peringkat TTDI 2024 Indonesia di Gedung Kemenparekraf, Jakarta, Rabu (19/6).
Dikutip dari Travel and Tourism Development Index (TTDI) 2024 oleh World Economic Forum (WEF), Indonesia menempati peringkat ke-22 global, naik 10 peringkat apabila dibandingkan dengan TTDI 2021 yang berada di posisi ke-32 global. Sedangkan, pada TTDI 2024, Belgia berada di peringkat ke-23, New Zealand berada di peringkat ke-25, serta Turki yang berada di peringkat ke-29.
"Jadi investasi yang kita lihat akan pasti meningkat.Insyaallah, jumlah tenaga kerja pariwisata juga akan meningkat dan dampak ekonominya akan semakin besar," ujar Sandiaga.
Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf juga memaparkan lima pilar unggulan yang dimiliki Indonesia berdasarkan TTDI 2024. Kelima pilar tersebut adalahprioritization of T&Tatau bagaimana pemerintah menempatkan perjalanan atau travel dan pariwisata sebagai prioritas dalam pembuatan kebijakan; selanjutnya pilarT&T Demand Sustainabilityatau keberlanjutan permintaan terhadap jasa travel dan pariwisata.
Pilar unggulan ketiga adalah sumber daya alam, diikuti pilar unggulan keempat yaknisocio-economic impact atau dampak sosial-ekonomi, serta pilar kelima yaknicultural resourcesatau sumber daya kebudayaan.
"Socio-economic impactkarena kita (pariwisata) sudah 4 persen dampaknya kepada GDP, sementara lapangan kerjanya sudah 25 juta, mendekati," kata Sandiaga.
Meskipun demikian, Menparekraf juga menyoroti terdapat lima pilar lainnya yang membutuhkan perhatian, yakni pilar kesehatan dan sanitasi; pilar layanan wisatawan dan infrastruktur; pilar kesiapan teknologi informasi dan komunikasi.
Selain itu juga terdapat pilaropenness to T&Tatau keterbukaan terhadap perjalanan dan pariwisata, dalam hal ini kemudahan wisatawan untuk memasuki Indonesia; dan pilar kelima yakni sumber daya manusia dan pasar tenaga kerja, serta keberlanjutan lingkungan. Ant/I-1