Negara San Marino telah ada sejak 3 September 301. Kemampuan menyeimbangkan diri, membuat negara kecil yang dikelilingi daratan Italia ini dapat dapat bertahan sampai saat ini.

Negara San Marino telah ada sejak 3 September 301. Kemampuan menyeimbangkan diri, membuat negara kecil yang dikelilingi daratan Italia ini dapat dapat bertahan sampai saat ini.

Salah satu yang membuat negara kecil San Marino dikenal saat ini adalah diselenggarakannya balapan MotoGP di negara ini setiap tahunnya. Yang aneh, meski bernama MotoGP San Marino, Sirkuit Misano ternyata berada di wilayah Emilia-Romagna, Provinsi Rimini, Italia yang lokasinya berada di tepi Laut Adriatik.

Keunikan lain yaitu seperti halnya Lesotho yang dikelilingi oleh Afrika Selatan dan Vatikan yang juga dikelilingi oleh Italia, San Marino merupakan negara yang dikelilingi oleh satu negara lain yaitu Italia.

Populasinya mencapai 33.600 jiwa dengan luas hanya 61,2 kilometer persegi. Luas ini menjadikannya sebagai salah satu negara terkecil di dunia. Selain dikelilingi oleh negara lain, yang paling menarik dari negara ini adalah eksistensinya setelah melewati masa ribuan tahun.

Nama resmi San Marino adalah Serenissima Repubblica di San Marino atau Republik San Marino yang Paling Tenang. Kata "tenang" dalam konteks ini tidak mengacu pada ketenangan atau stabilitas. Ini adalah penggunaan kuno yang mengacu pada kedaulatan.

Istilah republik yang paling tenang sebenarnya digunakan oleh negara-kota Italia lainnya di masa lalu termasuk Venesia, Genoa, dan Lucca. Ketika ketiganya menjadi bagian dari Italia, namun San Marino tetap bertahan dan mandiri.

Faktanya, setiap negara kota, kadipaten, kerajaan, dan bahkan wilayah kepausan di Semenanjung Italia semuanya sekarang menjadi bagian dari Italia. Apalagi ketiganya kini menjadi lebih besar, lebih kaya, dan lebih kuat dari negara San Marino.

Lantas, apa yang istimewa dari San Marino? Tentu saja, ada banyak fakta dalam sejarah di mana San Marino yang kecil dapat dengan mudah dikuasai oleh sejumlah negara bagian mana pun di sekitarnya, khususnya Italia. Namun, republik kecil ini berhasil tetap mandiri hingga abad ke-21 ketika tidak ada yang lain di sekitarnya.

Kisah San Marino berawal dari Kekaisaran Romawi seperti halnya hampir semua hal di Italia. Menurut legenda, pada 301, seorang tukang batu bernama Marinus melarikan diri ke sana. Marinus adalah seorang pendeta dan dia melarikan diri ke Monte Titano untuk membangun sebuah biara dan hidup sebagai seorang pertapa.

Sebuah komunitas segera berkembang di sekitar biara di pegunungan itu. Dia akhirnya dinyatakan sebagai orang suci dan negara itu dinamai menurut versi Italia dari namanya yaitu San Marino, dengan tanggal resmi pendiriannya pada 3 September 301.

Aset terbesar bagi San Marino sejak awal adalah geografinya. Wilayahnya yang bergunung-gunung dengan satu gunung yang menonjol yaitu pegunungan Titano dengan tinggi mencapai 749 mdpl. Ada tiga puncak di gunung ini yaitu Guaita, Cesta dan Montale.

Pegunungan yang terjal itulah yang membuat San Marino memiliki pertahanan yang kuat karena musuh kesulitan untuk menyerang. Selain itu tempat ini tidak memiliki kekayaan apa-apa. Tidak ada sumber daya berharga atau rute perdagangan yang menjadi alasan bagi pihak lain untuk menaklukkan.

Bahkan selama periode abad pertengahan ketika ada banyak negara kecil yang mengisi peta Italia, San Marino masih sangat kecil jika dibandingkan yang lain. Negara ini hanya menyendiri, menjauh dari permainan politik daerah. Namun begitu tidak berarti tidak pernah memiliki masalah.

Pada 1503, Cesare Borgia menduduki negara itu selama enam bulan. Ayahnya adalah Paus Alexander VI dan ketika dia meninggal, penggantinya Paus Julius II menyuruh pasukan mundur. Pada 1543, Fabiano di Monte San Savino, keponakan Paus Julius III mencoba menyerang, tetapi dia dan pasukannya akhirnya tersesat dalam kabut.

Pada 1625, negara-negara kepausan akhirnya memperoleh semua tanah di sekitar San Marino, dan memulai kehidupannya sebagai daerah kantong (enclave).Pada 631, sebuah perjanjian yang dinegosiasikan hampir tiga puluh tahun sebelumnya dengan Paus Clement VIII mulai berlaku. Isinya mengakui San Marino dan memperluas perlindungan negara kepausan ke negara tersebut.

Pada 1739 negara itu diduduki oleh pasukan dari negara kepausan di bawah Kardinal Giulio Alberoni. Namun pendudukan itu berakhir hanya 5 bulan kemudian di bawah perintah langsung dari Paus Clement XII.

Bukan Ancaman

Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, ketika Italia modern dan Eropa mulai terbentuk peristiwa terbesar selama periode ini adalah invasi Italia oleh Napoleon Bonaparte. Fakta yang menyenangkan kebanyakan orang tidak menyadari bahwa Napoleon tidak dilahirkan sebagai orang Prancis.

Ia dilahirkan di Corsica, Italia. Dia tidak belajar berbicara bahasa Prancis sampai dia berusia 13 tahun. Ketika Napoleon menginvasi Italia, dia menulis ulang peta tersebut. San Marino bahkan dianggap bukan target bagi pasukannya jika dia ingin merebut negara.

Pada 5 Februari 1797, ketika bupati San Marino menerima sepucuk surat dari Jenderal Prancis, Alexandre Berthier. Isinya ia meminta negara itu menyerahkan uskup di dekat Rimini sedang dicari. Jika mereka tidak menyerahkan uskup, maka Prancis akan menduduki negara itu, dan itu bisa menjadi akhir dari San Marino.

Tanggapan San Marino atas tuntutan jenderal tersebut dilakukan secara halus oleh bupati saat itu bernama Antonio Onofri. Karena ia tidak ingin berhadapan langsung dengan pasukan Napoleon dan juga memusuhi paus dan negara kepausan, maka uskup dibiarkan melarikan diri melintasi perbatasan ke negara kepausan.

Uniknya atas peristiwa itu Napoleon sangat menyukai Onofri dan berjanji akan meninggalkan San Marino mandiri. Dia tidak hanya melakukan itu, tetapi dia juga menawarkan lebih banyak wilayah jika mereka mau, tetapi Onofri menolak. Onofri tahu jika mereka mengambil wilayah tetangga mereka sekarang, mereka harus menghadapinya nanti.

Pada dasarnya, San Marino lolos dari amukan Napoleon hanya karena dia secara pribadi menyukai pemimpin negaranya. Napoleon juga membebaskan warga San Marino dari semua pajak dan memberi mereka persediaan gandum yang sangat besar.

Setelah jatuhnya Napoleon, pada Kongres Wina tahun 1814, Onofri berhasil menjalin hubungan baik dengan semua pemain utama dan yang terpenting dengan Paus Leo XII. Hal ini meyakinkan kedua belah pihak akan persahabatannya dan memperbarui konvensi kuno.

San Marino berhasil lolos dari lubang jarum selama era Napoleon dengan berteman dengan semua orang sebelum dan setelahnya. Negara ini tidak ingin menjadi ancaman bagi siapa pun, sebuah alasan yang membuat negara ini tetap eksis sampai sekarang. hay/I-1

Baca Juga: