JAKARTA - Emiten pengelola jaringan Rumah Sakit Omni Hospitals, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), tengah menyiapkan rencana strategis guna meningkatkan pendapatan melalui ekspansi rumah sakit di Jabodetabek, penambahan kapasitas tempat tidur pada rumah sakit eksisting, dan mengoperasikan rumah sakit keempat berkapasitas 250 tempat tidur di Pekayon, Bekasi Selatan.

Direktur Sarana Meditama Metropolitan, Hasan Themas, mengatakan dalam pembangunan satu rumah sakit Perseroan mengucurkan dana sebesar 30 juta dolar AS. Dari jumlah tersebut sudah ada yang dikucurkan pada 2017. Oleh karenanya pada 2018 ini, Perseroan akan menggelontorkan lagi sekitar 500 miliar rupiah untuk pembangunan rumah sakit.

Sementara itu, untuk penggantian dan modernisasi alat medis yang akan sangat mendukung pertumbuhan Perseroan ke depan, seiring dengan adanya spesialisasi pembedahan yang membutuhkan alat yang canggih maka Perseroan pun menganggarkan investasi sekitar 45 miliar rupiah. Jumlah tersebut di luar investasi pembangunan rumah sakit.

"Kami juga butuh untuk modernisasi dan pergantian alat yang lama. Jadi itu kebutuhan capex kita," ungkap dia di Jakarta, Rabu (9/5). Saat ini, Omni Hospitals mengoperasikan tiga rumah sakit yakni Omni Hospitals Pulomas (beroperasi sejak 1984), Omni Hospitals Alam Sutera (2007), dan Omni Hospitals Cikarang (April 2016). Untuk rumah sakit di Pekayon, Perseroan akan memulainya dengan 100 tempat tidur baru.

Perseroan pun akan menambah kapasitas tempat tidur dari yang sudah eksisting sekitar 100-140 tempat tidur. Adapun outlook pendapatan dan laba Perseroan pada 2018 ditargetkan sebesar 23 persen. Hal ini ditopang oleh pelayanan tersier yang fokus pada spesialisasinya. Saat ini rumah sakit Perseroan masih fokus di wilayah Jabodetabek meskipun pihaknya telah memiliki lahan di luar Pulau Jawa yakni di Balikpapan.

Akan tetapi karena adanya perlambatan di sektor komoditas maka Perseroan menahan ekspansinya dan fokus ke wilayah Jabodetabek terlebih dahulu. Kendati demikian, lanjut Hasan, di dalam bisnis rumah sakit tidak perlu kehadiran fisik rumah sakitnya tetapi dengan jaringan pemasaran dan penjualannya maka pihaknya bisa membawa pasien dari kota-kota tersebut ke rumah sakit Perseroan.

"Inilah salah satu diferensiasi dari Omni sehingga tidak hanya menunggu tapi juga menjemput bolanya," imbuh dia. Hingga kuartal pertama 2018, Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar 222,4 miliar rupiah.

yni/AR-2

Baca Juga: