Samarinda dan Balikpapan menjadi roda penggerak bagi Ibu Kota Nusantara (IKN), karena kedua wilayah Kaltim tersebut telah memiliki infrastruktur cukup lengkap sebagai penunjang IKN.

SAMARINDA - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni menegaskan Samarinda dan Balikpapan menjadi roda penggerak bagi Ibu Kota Nusantara (IKN), karena kedua wilayah Kaltim tersebut telah memiliki infrastruktur cukup lengkap sebagai penunjang IKN.

"Di antara mitra tersebut yang menjadi penggerak adalah Kalimantan Timur. Karena memang IKN wilayahnya di Kaltim, Samarinda dan Balikpapan menjadi superhubnya IKN," ungkap Sri Wahyuni pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ibu Kota Nusantara (IKN) yang digelar Otorita IKN.

IKN, katanya, telah membuka ruang kerja sama dengan semua daerah di Indonesia. Namun khusus untuk daerah di Pulau Kalimantan, karena IKN berada di Kalimantan, maka sesuai undang-undang, daerah di Kalimantan ditetapkan sebagai mitra IKN.

Rakornas IKN mengangkat tema "Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Ibu Kota Nusantara untuk mewujudkan Kota Dunia untuk Semua".

Rakornas tersebut dihadiri 38 pemerintah provinsi dan 509 pemerintah kabupaten/kota se-Indonesia, serta kementerian/lembaga dengan menghadirkan narasumber dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PUPR, Kementerian ATR/BPN dan Kurator Pembangunan IKN Ridwan Kamil.

Melalui Rakornas ini, lanjutnya, pemerintah daerah juga jadi tahu ke depan pemerintahan daerah khusus ibu kota negara seperti apa. Kemudian peluang pemerintah daerah termasuk Kaltim sendiri untuk bekerja sama di IKN sektor apa saja seperti apa.

Seperti dijelaskan Kepala Otorita IKN bahwa dibuka peluang investasi untuk semua daerah, khususnya pengusaha daerah yang berminat menanamkan modalnya di Nusantara.

"Hanya yang kita perlu tahu, kita masih menunggu rencana detail tata ruang/RDTR di beberapa kawasan, karena kita belum tahu profil kawasan-kawasan yang dibuka untuk investasi apa saja, tapi kita bisa memberikan masukan kepada IKN. Sejalan dengan kita sedang menyusun blue print kawasan pengembangan IKN, yang juga bisa menjadi bahan kita dalam memberikan masukan ke IKN," jelas Sri Wahyuni.

Sementara itu, Kepala OIKN Bambang Susantono mengatakan IKN merupakan masa depan bangsa yang visi besarnya mewujudkan Kota Dunia untuk semua. "Karena IKN adalah milik semua dan menjadi tanggung jawab bersama untuk mewujudkannya," jelas Bambang.

Rakornas merupakan pengenalan IKN sebagai loncatan peradaban Indonesia sekaligus membahas potensi kerja sama antara Otorita IKN dengan pemerintah daerah.

IKN sebagai episentrum pembangunan, maka simpul kemitraan strategis termasuk dengan pemerintah daerah sangat dibutuhkan, karena IKN adalah milik bersama untuk mewujudkannya. Ant/S-2

Baca Juga: