WASHINGTON - Kurang dari 24 jam, Biro Investigasi Federal Amerika Serikat atau Federal Bureau of Investigation (FBI), pada Minggu (14/7), berhasil mengungkap identitas pelaku penembakkan mantan Presiden AS Donald Trump, di Butler, Pennsylvania.
Dilansir oleh The Guardian, sebelumnya dalam konferensi pers, baik FBI dan kepolisian Pennsylvania mengaku menemui kesulitan mengungkap identitas pelaku yang menyebebkan seorang peserta rapat umum itu tewas dan beberapa terluka.
Saat beraksi, pria yang kemudian diketahui sebagai Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, dari Bethel Park, Pennsylvania ini, tidak membawa selembar identitaspun.
"FBI telah mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, dari Bethel Park, Pennsylvania, sebagai pelaku yang terlibat dalam upaya pembunuhan mantan Presiden Donald Trump pada 13 Juli, di Butler, Pennsylvania," demikian pernyataan pada Minggu pagi.
"Ini masih merupakan penyelidikan yang aktif dan sedang berlangsung."
CBS News melaporkan bahwa Crooks memiliki senapan dan telah menembaki mantan Presiden dari posisi beberapa ratus kaki jauhnya dari tempat kejadian di Butler, mengutip sumber penegak hukum anonim.
"Penembak itu diidentifikasi melalui DNA-nya, karena ia tidak membawa identitas apa pun saat itu," kata FBI.
Tidak banyak yang diketahui tentang Crooks saat ini. Sebuah laporan media lokal mengindikasikan bahwa Crooks lulus dari Bethel Park High School pada tahun 2022. Ia dilaporkan terdaftar sebagai pemilih Partai Republik.
FBI adalah lembaga utama dalam investigasi ini, bekerja sama dengan Dinas Rahasia dan penegak hukum setempat.
Seorang juru bicara Secret Service, yang tengah menangani penyelidikan dengan FBI, mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah "menerapkan langkah-langkah perlindungan dan mantan Presiden tersebut aman." Secret Service mengatakan bahwa penembak telah dibunuh oleh agen tersebut, dan pihak berwenang mengatakan seorang peserta pawai telah tewas dan dua lainnya terluka. Semua korban digambarkan sebagai laki-laki dewasa.
Trump, mantan dan calon presiden dari Partai Republik itu menghadiri rapat umum di Butler, Pennsylvania, pada hari Sabtu, ketika ia ditembak di telinga kanannya sekitar pukul 6:15 sore waktu setempat. Ia segera terlihat dengan wajah berlumuran darah saat petugas keamanan turun. Trump berulang kali mengucapkan kata "lawan" saat ia dilarikan keluar panggung.