Finlandia sangat diuntungkan dengan adanya Terusan Saimaa yang melewati wilayah Russia. Kanal ini kini menjadi urat nadi antara Danau Saimaa dan Teluk Finlandia.

Terusan Saimaa adalah kanal yang menjadi jalur transportasi yang menguntungkan bagi Russia. Jalur transportasi air ini menghubungkan Danau Saimaa dengan Teluk Finlandia dekat Vyborg, Russia, yang selama ini menjadi jalur ekonomi penting bagi Finlandia.

Terusan ini awalnya dibangun dari tahun 1845 hingga 1856 dan dibuka pada tanggal 7 September 1856, menghubungkan Kota Lappeenranta dan Viipuri (sekarang bagian dari Russia). Saat itu keduanya berada di Kadipaten Agung Finlandia yang otonom di Kekaisaran Russia. Pembangunannya menelan biaya 3 juta rubel bagi Russia, melebihi produk domestik bruto (PDB) tahunan Finlandia saat itu.

Awalnya panjang terusan hanya sepanjang 19,6 kilometer dengan lebar yang kurang untuk lalu lintas kapal modern. Karena dirasa kurang lebar, maka dilakukan perluasan dan perombakan pada antara tahun 1963-1968. Finlandia pun membangun terusan yang lebih dalam sepanjang 42,9 kilometer, yang dibuka pada 1968.

Terusan ini kemudian menjadi sistem saluran air yang menghubungkan kawasan pedalaman dengan kawasan hilir yaitu menghubungkan Danau Saimaa terbesar di tenggara negara itu dengan Laut Baltik dan menghubungkan pusat industri di kawasan Saimaa dengan pasar Eropa.

Ada sebanyak 120 danau yang saling berhubungan di bagian selatan-tengah dan tenggara Finlandia yang bisa dicapai melalui kanal tersebut. Jaringan saluran dalam di Danau Saimaa mencakup panjang 814 kilometer. Saluran dalam membentang sampai ke Kuopio di Finlandia tengah.

Sejarahnya perluasan terusan dimulai ketika untuk pertama kalinya dalam sejarah Uni Soviet menyewakan tanahnya kepada negara asing yaitu Finlandia. Saluran ini dibuat berdasarkan Perjanjian Perdamaian Moskwa tahun 1940.

Isi perjanjian Finlandia menyerahkan Tanah Genting Karelia dan Vyborg ke Uni Soviet. Finlandia memperoleh sewa selama 50 tahun atas terusan bagian Soviet dan Pulau Maly Vysotsky (Ravansaari) pada 1963.

Hingga Perang Dunia Kedua, Terusan Saimaa dan wilayah sekitarnya merupakan wilayah kekuasaan Finlandia. Namun pada tahun 1944, Uni Soviet merebut bagian selatan terusan, dan kota terbesar kedua di negara tersebut Viipuri atau Vyborg. Hal ini membuat lalu lintas saluran tersebut tiba-tiba terhenti.

Finlandia tidak termasuk dalam blok Soviet, namun Moskwa menganggapnya sebagai pusat pemerintahan sejak pertengahan tahun 1930-an. Moskwa pun memaksa Finlandia untuk bergabung dengan sistem keamanan Soviet melalui Perjanjian Persahabatan, Kerjasama, dan Saling Membantu yang ditandatangani pada 1948. Hal ini untuk memastikan bahwa Helsinki tidak akan berpihak pada lawan dalam perang dingin yang sedang terjadi.

MenurutHelsinki Times, Uni Soviet memandang Perjanjian Saimaa tahun 1962 sebagai jaminan netralitas Finlandia dalam konflik yang mungkin terjadi dengan Barat dan juga sebagai tindakan dukungan terhadap Presiden Urho Kekkonen, yang baru terpilih untuk masa jabatan keduanya.

Iklim internasional pada saat itu suram ketika krisis Karibia terjadi antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. Hanya satu tahun telah berlalu sejak pendirian Tembok Berlin pada bulan Agustus 1961, yang mencapai puncaknya dalam konfrontasi terbuka antara kekuatan besar di Jerman yang terpecah.

Hubungan antara Helsinki dan Moskwa pun mendingin tajam pada 1961, Uni Soviet menuntut Finlandia untuk mengadakan konsultasi mengenai masalah keamanan di Baltik dan membubarkan pemerintahan Karl-August Fagerholm yang pro-Barat.

Berdasarkan kepentingan keamanan nasional, Moskwa menghalangi negosiasi yang sedang berlangsung mengenai Terusan Saimaa dan perdagangan timbal balik. Akhirnya, Presiden Kekkonen terpaksa membubarkan parlemen. Tindakan itu menenangkan Khrushchev, dan dia dalam satu gerakan membatalkan jalur negosiasi di Saimaa.

Setelah rekonstruksi terusan dan pembukaannya pada 1968, sangat berdampak positif bagi ekonomi Finlandia. PDB Finlandia pada 1969 tumbuh sebesar 9,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Salah satu langkah pertama yang diambil oleh Nikita Khrushchev untuk mengubah hubungan dengan Helsinki adalah keputusan untuk menutup Pangkalan Angkatan Laut Porkkala Udd pada 1955, yang disewa oleh Uni Soviet, dan menarik Angkatan Bersenjata Soviet dari wilayah tersebut.

"Saya pikir menyimpan pisau di pangkalan militer di bawah pengawasan mereka, bukanlah cara terbaik untuk mendapatkan kepercayaan rakyat Finlandia," tulis Khruschev dalam buku hariannya tentang waktu itu dikutip media tersebut.

Nilai Ekonomi

Russia adalah mitra dagang terbesar ketiga Finlandia, setelah Jerman dan Swedia. Statistik Finlandia memperkirakan nilai ekspor barang dan jasa Finlandia ke Russia pada tahun 2021 sebesar 4,4 miliar euro. Sebaliknya Russia menyumbang 5 persen dari ekspor Finlandia.

Sedangkan untuk pasar Russia, Finlandia hanya menempati peringkat ke-15 dalam omset perdagangan luar negeri negara tersebut pada tahun 2021.

Survei yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan Finlandia pada tanggal 13 April memperkirakan dampak negatif krisis Ukraina terhadap perekonomian Finlandia pertumbuhan diperkirakan sebesar 1,5 persen tahun ini, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Manfaat ekonomi Terusan Saimaa terlihat paling jelas dari hasil survei yang dilakukan oleh The Finnish Waterways pada tahun 2019. Hasil survei menunjukkan bahwa pengangkutan barang dari Joensoo ke Düsseldorf dengan kapal melalui Terusan Saimaa 2 kali lebih murah dan 3 kali lebih cepat dibandingkan menggunakan alternatif lain seperti menggunakan transportasi truk, feri, dan kereta api melalui Karelia.

Baca Juga: