MELBOURNE Juara bertahan Aryna Sabalenka akan menghadapi unggulan ke-12 dari Tiongkok Zheng Qinwen di final Australia Open.

Petenis peringkat dua dunia Sabalenka melanjutkan upaya mempertahankan gelarnya dengan mengalahkan unggulan keempat asal Amerika Coco Gauff 7-6 (7/2), 6-4. Zheng kemudian meraih kemenangan 6-4, 6-4 atas petenis kualifikasi asal Ukraina, Dayana Yastremska.

Dengan melakukan hal tersebut, pemain berusia 21 tahun ini menjadi finalis Tiongkok pertama di Melbourne sejak idolanya Li Na memenangkan gelar tersebut tahun 2014.

Penampilan terbaik Zheng di Grand Slam sebelumnya adalah perempat final US Open tahun lalu. Saat itu dia dengan mudah dikalahkan oleh Sabalenka dalam satu-satunya pertemuan mereka sebelumnya.

Petenis Belarusia ini akan kembali difavoritkan untuk merebut gelar Grand Slam keduanya dalam laga final yang berlangsung Sabtu (27/1). Pertandingan bakal sengit karena kedua petenis sering berlatih bersama.

"Saya bisa fokus pada diri saya sendiri," ujar Sabalenka setelah mengalahkan Gauff dan membalas kekalahannya di final US Open tahun lalu.

Kemenangan tersebut memastikan Sabalenka menjadi pemain pertama sejak Serena Williams tahun 2016 dan 2017 yang mencapai final Australia Open berturut-turut. Tidak ada seorang pun sejak Victoria Azarenka tahun 2013 yang berhasil mempertahankan gelar putri di Melbourne Park.

Zheng, yang prestasinya memastikan dia akan menembus 10 besar dunia untuk pertama kalinya pekan u depan, mendapat dukungan dari sejumlah besar warga Tiongkok di antara para penonton.

"Saya sangat bersemangat untuk menunjukkan penampilan luar biasa kali ini dan mencapai final," ujar Zheng, yang termotivasi saat bertemu Li Na di Melbourne pekan lalu.

"Lawan saya memainkan permainan tenis yang luar biasa. Sulit untuk menjelaskan perasaan saya sekarang," sambungnya.

Zheng memenangkan gelar WTA pertamanya di Palermo dan diikuti dengan gelar kedua di Zhengzhou akhir tahun lalu. Dia mencapai delapan besar di US Open dan memenangkan medali emas Asian Games.

Baca Juga: