RIYADH - Petenis nomor satu dunia, Aryna Sabalenka, mengawali langkah di WTA Finals yang berlangsung di Riyadh, Minggu (3/11) dengan kemenangan kelima dalam lima pertemuan melawan juara Olimpiade, Zheng Qinwen, asal Tiongkok. Sabalenka meraih kemenangan 6-3, 6-4 hanya dalam waktu 1 jam 24 menit.
Pertemuan kelima kedua petenis itu dalam 14 bulan terakhir membuka turnamen tenis profesional wanita pertama yang diadakan di Arab Saudi, dengan ribuan penonton memenuhi King Saud University Indoor Arena. Unggulan teratas asal Belarusia tersebut hanya kehilangan dua poin dari servis pertamanya sepanjang pertandingan. Runner-up WTA Finals di Texas dua tahun lalu, Sabalenka berharap meraih gelar perdananya di turnamen bergengsi ini, yang juga akan mengamankan posisinya sebagai petenis nomor satu dunia di akhir tahun.
"Ini akan sangat berarti bagi saya. Itu salah satu impian dan saya sudah bekerja keras selama bertahun-tahun. Saya harap suatu hari nanti bisa mengangkat trofi indah ini," ujar Sabalenka, 26 tahun, di lapangan.
"Qinwen adalah pemain yang hebat, dan kami selalu punya pertarungan seru. Dia bermain sangat agresif, jadi saya sangat senang dengan kemenangan ini, apalagi melawan lawan seberat dia. Kali ini saya rasa servis sangat membantu, memberi tekanan besar terhadap servisnya," sambungnya.
Set pertama berlangsung ketat, dengan kedua pemain mendominasi poin dari servis pertama mereka. Sabalenka memenangkan 18 dari 19 poin servis pertamanya, sementara itu, Zheng meraih 13 dari 16. Namun, Sabalenka menemukan keunggulan dalam servis kedua dan memanfaatkan peluang break di gim ketiga, mengambil keunggulan 4-2 dan menutup set pertama dalam 39 menit.
Didukung oleh para penggemar asal Tiongkok yang memenuhi arena, Zheng tampil hampir sempurna dalam delapan gim pertama set kedua. Namun, Sabalenka meningkatkan intensitasnya di gim kesembilan, memanfaatkan peluang break kedua untuk memimpin, dan akhirnya menutup kemenangan dengan servisnya.
Dalam insiden yang sedikit aneh, Sabalenka harus menunggu di net sebelum Zheng menyadari bahwa pertandingan telah selesai. Sabalenka, yang telah memenangkan tiga gelar Grand Slam, kini mencatat tujuh kemenangan beruntun melawan pemain top 10.
Zheng mengakui masih ada hal yang perlu diperbaiki sebelum pertandingan grup berikutnya tetapi senang karena bisa menghadapi Sabalenka seperti lawan yang biasa saja. "Ada hal-hal positif untuk saya," ujar Zheng. Petenis peringkat tujuh dunia itu bermain dengan perban di paha kanannya dan mengungkapkan bahwa dia merasakan nyeri dua hari sebelumnya.
"Saat ini saya tidak terlalu khawatir, tapi kita lihat saja bagaimana perkembangan di dua pertandingan berikutnya," ujar Zheng, 22 tahun. Setelah pertandingannya, Sabalenka bertemu dengan bintang sepak bola asal Brasil, Neymar, yang melakukan undian koin untuk pertandingan berikutnya antara Jasmine Paolini dan Elena Rybakina.
Neymar, yang bermain untuk klub Saudi Al Hilal, memberikan Sabalenka kaus bertanda tangan dan berfoto bersama sebelum kembali ke stadion untuk menyaksikan sisa pertandingan. "Ini keren, kan? Dia menonton pertandingan saya, dan menyenangkan sekali pemain besar seperti dia datang menyaksikan saya bermain. Saya sangat senang bisa bertemu dengannya," ucap Sabalenka.
Debutan WTA Finals, Paolini, mengalahkan Rybakina 7-6 (7/5), 6-4, meraih kemenangan ketiganya dalam lima pertemuan. Paolini, yang sebelumnya mengalahkan Rybakina di perempat final Prancis Open musim ini, kini berada di peringkat empat dunia setelah mencapai dua final Grand Slam di Paris dan Wimbledon pada 2024. ben/AFP/G-1